Ketika Anies Dicecar Warga Soal Program Pendidikan

Ketika Anies Dicecar Warga Soal Program Pendidikan
Anies Baswedan saat berkampanye di Jalan Kecapi, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/12). Foto: ist

Tidak jauh berbeda dengan kakaknya, Aristo kembali menanyakan permasalahan pendidikan. Aristo mengkhawatirkan janji Anies yang memberikan bantuan tunai melalui KJP Plus nantinya akan diselewengkan ketika program tersebur berjalan.

"Bagaimana caranya bapak menjamin KJP itu sesuai target, bahwa bantuan tunai itu benar-benar digunakan untuk pendidikan?" tanya Aristo.

Anies yang mengenakan kemeja putih kemudian menjawab pertanyaan dua orang bersaudara tersebut. Menurut Anies, mutu sekolah atau institusi pendidikan secara umum ditentukan oleh dua hal, yaitu kualitas gurunya dan kualitas kepala sekolahnya.

"Selama ini, benda matinya sudah bagus. Sebagian besar fasilitas, sarana-prasarananya sudah bagus. Tapi kualitas manusianya belum maksimal. Karena itu, kita akan meningkatan kualitas gurunya dan juga kepala sekolahnya," terang Anies.

Kepala sekolah, sambung Anies, sangat penting dalam menjalankan suatu institusi pendidikan.

"Setiap pemimpin akan menularkan nilai ke bawahnya. Di perusahaanpun berlaku demikian. Termasuk kepala sekolah," papar Anies.

Sedangkan untuk pertanyaan Aristo, Anies menekankan bahwa program bantuan tunai melalui KJP Plus diberikan di saat kebutuhan sekolah sedang tinggi-tingginya.

"Kami berencana memberikan bantuan tunai tersebut saat pergantian semester dalam tahun ajaran pendidikan. Sehingga uang tersebut akan dimanfaatkan betul-betul untuk pendidikan," pungkas Anies. (ipk/rmol)


JAKARTA - Anies Baswedan telah dikenal sebagai salah satu penggerak dan tokoh dalam bidang pendidikan nasional. Program Indonesia Mengajar yang dirintisnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News