Ketika Bamsoet Ngobras Bareng Petani Bule Indry Septinawati

Dorong Generasi Muda Majukan Sektor Pertanian

Ketika Bamsoet Ngobras Bareng Petani Bule Indry Septinawati
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Indry Septinawati (Mbak Bule), di Studio Ngompol Bamsoet Channel, Jakarta, Senin (29/3). Foto: Humas MPR RI.

"Usahanya tersebut juga menjadi berkah bagi warga sekitar karena bisa membuka banyak lapangan pekerjaan. Alam selalu memberikan banyak manfaat bagi manusia. Karena itu kita harus bersinergi antara kehidupan manusia dengan alam," kata Bamsoet.

Ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menuturkan, perjalanan Mbak Bule menjadi petani bermula dari vonis dokter yang menilainya kekurangan vitamin D, sehingga membuat dia harus banyak beraktivitas di luar ruangan.

Setelah memilih bertani, kata Bamsoet, Mbak Bule mengaku selain bagus bagi kesehatan fisik, juga membawa perubahan positif di jiwa dan emosinya.

"Hijrah dari sosialita menjadi petani ternyata membawa berkah tersendiri. Selain tidak ada lagi tuntutan pergaulan, juga mengajarkan dirinya menyatu dengan alam," urai Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, Mbak Bule juga menekankan bahwa rumah atau tempat tinggal masyarakat urban sangat bisa dijadikan lahan pertanian.

Indekos dengan lahan terbatas sekalipun juga bisa dijadikan lahan pertanian.

Mbak Bule mengajarkan cara menyiasati lahan terbatas hanya dengan mengambil pot ukuran 35 cm atau 40 cm, bisa ditanami kacang panjang, kemudian rambatkan pakai tungkai bambu. Di bagian bawah pot, bisa ditanam kangkung atau pakcoi.

"Prinsipnya, selama ada tempat yang bisa diisi tanah, di sana pula ada ruang untuk berkebun," pungkas Bamsoet.

Bamsoet mengapresiasi keinginan Mbak Bule menggeluti dunia pertanian. Sebab, saat ini hanya sedikit generasi muda yang mau menjadi petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News