Ketika Borobudur Dituduh Berhala Terbesar dan Daoed Dituding Kafir

Ketika Borobudur Dituduh Berhala Terbesar dan Daoed Dituding Kafir
Sketsa Borobudur ketika dipugar karya Daoed Joesoef. Foto: Repro buku Borobudur.

"Saat itu yang menjadi saingan Borobudur kota air Venesia, Italia dan Mohenjrodaro, kota tua di Pakistan. Akhirnya Borobudur menang," tulis Daoed Joesoef dalam bukunya, Borobudur.

Berhala Terbesar?

29 Januari 1973. Pemerintah Indonesia dan UNESCO menandatangani persetujuan. Hari itu juga, UNESCO dan member states yang bersedia membantu pendanaan pemugaran Borobudur juga teken perjanjian. 

UNESCO aktif mengirim delegasinya yang terdiri dari pakar berbagai disiplin ilmu untuk penyelamatan Borobudur ke Indonesia. Mereka bertukar pikiran dengan ahli-ahli Indonesia.

10 Agustus 1973 pemugaran resmi dimulai. 

"Tenaga teknis dan pekerja sebanyak 600 hingga 700 orang," tulis Daoed yang pada 1978--lima tahun setelah kembali ke tanah air--diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Soeharto. 

Dengan jabatan itu, dia berkewajiban mengawasi jalannya proyek pemugaran Borobudur.

Selama proses pemugaran berlangsung, Daoed mengaku sering dikirimi surat kaleng. 

DITUDUH berhala terbesar, Borobudur dibom. Dari 11 bom, sembilan yang meledak. Anehnya, bom yang dipasang di punggung arca Bima, arca yang dikeramatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News