Ketika Pihak Keluarga Sudah Menyerah pada Makhluk Gaib

Ketika Pihak Keluarga Sudah Menyerah pada Makhluk Gaib
PENCARIAN: Tim gabungan BPBD Kobar bersama warga saat berusaha mencari keberadaan Anit yang diduga hilang tenggelam di Sungai Arut, kemarin. Foto: CALVIN/KALTENG POS/JPNN.com

"Bendera putih itu artinya kami sebagai pihak keluarga sudah mengakui dan menyerah kepada Tambun dan meminta agar jenazah korban segera ditimbulkan," ujar Yeni.

Menurut Yeni, bendera putih yang dibentangkan di tengah sungai itu juga bermakna sebagai pembatas.

"Jadi dengan permohonan dan pengakuan kepada Tambun, kami pihak keluarga meminta agar jenazah korban muncul tak jauh dari lokasi awal dia tenggelam," jelasnya.

Tak hanya itu, cerita legenda Tambun sebagai penunggu di Sungai Tembaga diperkuat dengan cerita seorang warga, Sanimah.

Amun sudah hari hujan panas kemerawaan, muncul am jolu itu tu (jika kondisi cuaca seperti hujan dan panas yang dirasa berlebihan, munculah Tambun itu),” kata Sanimah dengan logat lokal setempat.

Wanita berusia 56 tahun itu berujar jika hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat kemunculan Tambun. Dan jika Tambun muncul pasti ada korban di sungai.

"Tambun itu seekor naga. Dengan ukuran yang sangat besar, kepalanya itu sebesar speedboat," ucap Sanimah milik BPBD sambil menunjuk speedboat milik BPBD Kobar berwarna putih dengan mesin double berkapasitas besar, masing-masing 150 Pk.

Kelotok Anit yang ditemukan tertambat, lanjut Sanimah, merupakan lokasi keberadaan Tambun.

Masyarakat di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat, Kalteng, masih memperbincangkan kasus hilangnya Sanif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News