Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi

Sempat Nyaris Mundur saat Diminta Melepas Jilbab

Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi
Bripda Rizka Munawwaroh (kiri) berlatih hafalan Alquran di hadapan rekan-rekan dan pembinanya di masjid Polda Sumsel, Kamis (16/4). Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

Bagi Rizka, menjadi hafiz membuat tanggung jawabnya menjadi besar. Dia pantang melakukan sejumlah hal yang berpotensi membuat hafalannya hilang. ”Misalnya, pacaran. Itu bisa membuat hafalan hilang,” urainya.

Rizka pernah kehilangan hafalannya cukup banyak. Yakni, saat dia belum menjadi polisi. Kala itu dia pergi dengan sejumlah rekannya untuk bersenang-senang. Akibatnya, dia sampai lupa waktu dan tenggelam dalam sukacita. Dia bersedih saat mengetahui hal itu.

’’Alhamdulillah, saya punya mentor yang luar biasa sabar. Beliau seorang tunanetra, tapi mampu memberi saya motivasi untuk tidak menyerah,’’ jelas Rizka.

Saat ini enam polisi hafiz itu tinggal di kediaman Mudholal. Mereka tidak hanya dibina dalam hal hafalan, namun juga kemampuannya yang lain. Contohnya, menjadi qari, dai, dan kemampuan sejenis.

Karo SDM Polda Sumsel Kombes Mustaqim menuturkan, ide merekrut para hafiz dan hafizah itu lahir setelah Mabes Polri memberlakukan inovasi dalam sistem perekrutan anggota Polri. Mabes Polri mengizinkan jajaran polda untuk merekrut polisi dari jalur prestasi. Baik prestasi olahraga, ilmu pengetahuan, maupun seni budaya.

Menurut Mustaqim, hafiz termasuk salah satu talenta yang tidak hanya hebat, namun juga mulia. Dia lalu meminta stafnya untuk berburu hafiz ke pesantren-pesantren di Sumsel. Hasilnya cukup memuaskan. ’’Ini adik-adik angkatannya (angkatan Husein cs) juga sedang dalam proses rekrutmen,’’ tuturnya.

Setelah hafalan enam hafiz tersebut tuntas, polda memiliki program untuk mengembalikan mereka bertugas di daerah asal. Dalam budaya masyarakat Sumsel, polisi yang berasal dari daerah setempat akan lebih mudah diterima masyarakat. Apalagi, polisi tersebut memiliki basis agama yang kuat.

’’Ini juga membuktikan bahwa masih banyak polisi yang baik,’’ lanjut perwira dengan tiga melati di pundak itu. (*/c5/c10/ari


Sejak tahun lalu, Polda Sumatera Selatan membuat terobosan dalam merekrut polisi baru. Yakni, melalui jalur hafiz atau penghafal Alquran. Mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News