Ketika Tiba-tiba Terdengar Pengumuman dari Pilot Garuda

Ketika Tiba-tiba Terdengar Pengumuman dari Pilot Garuda
Kondisi Merapi setelah erupsi di lihat dari Stabelan,Selo,Boyolali,Jumat (1/6).Nampak hutan di lereng tersebut terbakar. Foto: Arief budiman/Radar Solo

Pada letusan pagi pukul 8.20, kolom erupsi yang dihasilkan melebihi 6.000 meter di atas permukaan laut. Dikeluarkanlah volcano observatory notice for aviation (VONA) merah. Bandara Adi Soemarmo, Solo, dan Bandara Ahmad Yani, Semarang, ditutup.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menerbitkan notice to airmen (notam) nomor B3949/18 dan B3951/18 mengenai penutupan dua bandara itu. Penutupan dilakukan mulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 18.30 WIB, Jumat.

Penutupan bandara hanyalah satu di antara sekian dampak Merapi batuk kembali pada Jumat. Di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, warga sempat panik.

Seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Solo, warga desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III itu pun mengamankan diri ke balai desa setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten membagikan masker meski hujan abu tidak terjadi di wilayah kabupaten di Jawa Tengah tersebut.

Hari itu BPBD Klaten secara keseluruhan kembali mengirimkan 5.500 masker kepada warga di tiga desa di KRB III. Total sejak letusan pertama Merapi, sudah lebih dari 60 ribu masker dikirim ke daerah rawan erupsi.

”Pasca letusan Merapi yang terakhir, kita sudah memberikan masker di masing-masing desa sebanyak 2.000–3.000 masker. Tapi, kita akan tambahkan masker lagi ke masing-masing desa untuk bisa digunakan warga jika sewaktu-waktu terjadi hujan abu,” jelas Camat Kemalang Kusdiyono kepada Jawa Pos Radar Solo.

Lebih lanjut, Kusdiyono mengatakan, saat terjadi letusan Jumat pagi, tidak ada warga yang mengungsi. Hanya ada puluhan warga yang mengamankan diri. Sampai kemarin sore, masih terdapat 19 lansia dan balita yang bertahan di balai desa dan kantor kecamatan Kemalang.

”Ketika terjadi letusan tadi, langsung kita kirimkan petugas ke masing-masing desa untuk langsung melakukan koordinasi,” kata Kusdiyono.

Tiba-tiba pilot pesawat Garuda mengumumkan Bandara Ahmad Yani, Semarang, ditutup karena abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News