Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah

Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah
Para anggota Banser dalam sebuah kegiatan. Foto/ilustrasi: Antara

jpnn.com - Video aksi Barisan Ansor Serbaguna alias Banser menggeruduk pihak yang dituduh sebagai dedengkot Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Bangil pada 20 Agustus 2020 lalu, viral.

Peristiwa itu sebenarnya dipicu dugaan penghinaan terhadap Nahdlatul Ulama (NU) dan ulama NU Habib Lthfi bin Yahya oleh Abdul Halim di media sosial facebook.

Saat menggeruduk rumah Abdul Halim dalam rangka tabayun, tim yang dipimpin Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangin Saad Muafi, menemukan atribut HTI.

Menurut Muafi, Abdul Halim juga mengaku sering mengikuti pertemuan antaranggota HTI di sekolah madrasah milik Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah, pimpinan Ustaz Zainulloh.

Maka, Muafi yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan bergerak ke madrasah itu bersama ratusan Banser. Dia melabrak Zainulloh yang dituduh menyebarkan paham khilafah.

Namun, karena merasa tak bersalah, Ustaz Zainulloh tetap tenang menghadapi peristiwa yang dianggap sebagian pihak sebagai bentuk persekusi dan intimidasi.

Zainulloh bahkan mempersilakan ketua Ansor itu melaporkannya ke polisi bila ada tindakannya yang dianggap salah. Karena perdebatan mereka menemui jalan buntu, Muafi akhirnya melapor ke Polres Pasuruan.

Senin (24/8), wartawan JPNN.com, M Fathra N.I mewawancarai Saad Muafi mengenai kelanjutan peristiwa itu. Dia juga menjawab tuduhan persekusi, serta menyampaikan pandangan soal HTI dan ajaran khilafah yang diusung ormas yang telah dibuarkan pemerintah itu.

Setelah melabrak dedengkotnya, Ketua GP Ansor Bangil menantang tokoh HTI berdebat soal khilafah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News