Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera

Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera
Ketua Umum DPN HKTI Fadli Zon. Foto: Dok. HKTI

Menurut Statista (2017), konsumsi beras kita per kapita adalah 135 kg, lebih tinggi daripada Filipina (115 kg), Thailand (99 kg), dan juga Malaysia (81 kg). 

Di sisi lain, meskipun jumlah petani padi Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia, tetapi produksi beras dalam negeri terus-menerus tidak pernah bisa memenuhi jumlah permintaan.

"Jumlah produksi dan konsumsi beras kita ada di posisi perlombaan yang tidak sehat. Dengan jumlah penduduk 280 juta, dan angka pertumbuhan penduduk sekitar 1,1-1,4 persen per tahun, produksi beras kita sulit untuk bisa mengimbangi," jelasnya.

Fadli Zon juga menyebutkan impor juga bukan lagi pilihan murah, karena negara-negara Afrika kini telah tumbuh menjadi pengimpor beras, sementara jumlah negara pemasok beras hanya itu-itu saja. 

"Jadi, jika tidak segera melakukan perubahan drastis, kita rawan terhadap krisis pangan," tuturnya.

Menurutnya, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, HKTI telah memberikan masukan kepada Presiden terpilih mengenai sejumlah isu krusial.

Pertama, HKTI menyoroti tiga persoalan terkait produktivitas yang perlu dibenahi, yaitu soal lahan, benih dan pupuk. 

"Kami melihat bahwa agenda reforma agraria harus dilakukan lebih masif dan sistematis, karena angka kepemilikan lahan petani kita sangat kecil," kata Fadli Zon.

Ketua Umum HKTI Fadli Zon menyatakan pihaknya merasa beruntung telah berhasil mengantarkan ketua dewan pembinanya Prabowo Subianto menjadi Presiden ke-8 RI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News