Ketua DPR: Jangan Menghalalkan Segala Cara

Ketua DPR: Jangan Menghalalkan Segala Cara
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SOLO - Perjuangan dalam demokrasi tidak boleh menghalalkan segala cara. Apalagi dengan memakai cara-cara intimidasi dan pemaksaan. Demokrasi harus ditegakkan sesuai aturan hukum serta menjunjung etika.

“Demokrasi tanpa tegaknya hukum akan menjadi anarkhi. Demikian pula demokrasi tanpa etika akan berjalan secara membabi buta dan tanpa arah. Demokrasi zaman now tidak boleh begitu. Demokrasi zaman now harus menjunjung tinggi etika dan hukum,” tegas Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan arahan kepada pengurus dan relawan Beringin Center untuk Pemenangan Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Solo, Rabu (21/3).

Hadir dalam acara ini Wali Kota Solo FX Hadi Rudiatmo yang juga Ketua PDIP Solo dan anggota Fraksi Golkar DPR RI Misbakhun, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Firman Soebagyo serta anggota Fraksi Partai Nasdem Syahroni.

Bamsoet mengingatkan Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019 masih akan diwarnai oleh isu politik identitas dan politik uang. Jika kedua isu ini tidak dikelola dengan baik, akan menurunkan kualitas demokrasi.

“Pemimpin yang lahir dari proses yang demikian, sulit diharapkan dapat mengemban amanah rakyat untuk kemajuan dan kesejahteraan,” kata Bamsoet.

Bamsoet menuturkan, dalam konteks demokrasi yang berkualitas, semua pihak tentu berharap akan menyaksikan proses pemilu yang ideal dari para peserta pemilu. Adu gagasan, ide, program serta visi dan misi harus menjadi sajian utama. Sehingga masyarakat Indonesia dapat mengambil pembelajaran politik yang positif untuk perkembangan demokrasi.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga berharap pelaksanaan Pilkada, Pileg dan Pilpres dapat menjadi bukti nyata dari semua komponen bangsa untuk mampu menumbuh-kembangkan demokrasi yang berkualitas.

“Dengan begitu perjuangan memenangkan Pilkada tidak boleh melukai hati rakyat. Justru sebaliknya, kita harus bekerja keras dengan program-program untuk merebut simpati rakyat,” tandas Bamsoet.

Bamsoet mengingatkan Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019 masih akan diwarnai oleh isu politik identitas dan politik uang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News