Ketua GTKHNK35+ Pesimistis Pemerintah Bisa Tuntaskan Masalah Guru Honorer dan Tendik 

Ketua GTKHNK35+ Pesimistis Pemerintah Bisa Tuntaskan Masalah Guru Honorer dan Tendik 
Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Usia 35 Tahun Ke Atas (GTKHNK 35+) Provinsi Jawa Barat Sigid Purwo Nugroho. Foto dokumentasi GTKHNK35+

Belum lagi kalau ada ahli Kimia yang seharusnya menjadi guru kimia malah diposisikan menjadi guru seni budaya di sekolah.

"Sudah selayaknya ada kolaborasi yang baik secara vertikal maupun horizontal. Kolaborasi antara stekholder sekolah dengan pemerintah," ujar Sigid yang juga praktisi pendidikan sekaligus guru honorer asal Kabupaten Kuningan. 

Dia menegaskan jika ingin meningkatkan mutu pendidikan maka harus ada penataan dari sekolah hingga regulasi pemerintah.

Keseimbangan antara beban kerja, jenjang karir dan kesejahteraan GTK juga sangat perlu diperhatikan. 

"Kalau GTK honorer, kan, tidak ada kejelasan antara semua tiga hal tersebut," ujarnya. 

Oleh karena itu, tambah Sigid, harus ada arah dan tujuan yang jelas tentang nasib guru dan tendik honorer ke depannya. Tentunya semua GTK honorer mempunyai impian dan harapan untuk menjadi ASN. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

GTKHNK pesimistis pemerintah akan menuntaskan masalah honorer sampai 2023 karena tidak kebijakan yang real.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News