Ketua Honorer K2 Teknis Administrasi: Menyakitkan, Jangan Main Buang Saja, Pak!

Ketua Honorer K2 Teknis Administrasi: Menyakitkan, Jangan Main Buang Saja, Pak!
Ki-Ka: Ketua Forum Honorer K2 DKI Jakarta Nur Baitih dan Ketua Forum Honorer K2 Sultra Andi Melyani Kahar. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

Namun, Sean meminta tolong agar pemerintah mencarikan solusinya terutama honorer K2 yang lebih banyak masa pengabdiannya. Jangan malah dibuang dengan berbagai alasan klise.

Pemerintah, kata Sean, seharusnya tidak menutup mata bahwa selama ini honorer Khususnya tenaga administrasi dan teknis lainnya banyak turut andil dalam menjalankan tugas di pemerintahan daerah. Itu nyata dan fakta di lapangan banyak honorer yang ikut bekerja.

"Coba Pak MenPAN-RB, sesekali turun ke daerah terpencil, lihat bagaimana honorer bekerja dan bisa merasakan jadi honorer kalau bekerja. Sudah gaji minim ditambah tekanan status ini mau dihapuskan lagi, kasihan Pak," seru honorer K2 teknis administrasi itu lagi.

Dia menegaskan, seluruh honorer ingin menjadi ASN, terbukti dengan setianya mereka mengabdi sampai saat ini. Honorer K2 siap ikut tes PPPK, tetapi tolong buka lagi kebijakan dan regulasinya. Jangan malah honorer dipersulit terus, disamaratakan dengan pelamar umum.

Sean melanjutkan, honorer sadar diri untuk mengubah nasib harus berusaha, tetapi permudah syarat pendaftarannya karena kondisi di pusat dengan daerah sangat berbeda.

Menurutnya, tidak adil juga jika semua harus dituntut sempurna seperti kemauan pemerintah pusat.

"Saya sudah ikut PPPK 2021, tetapi baru sampai di seleksi berkas gagal karena sertifikat yang diinginkan tidak sesuai keinginan pemerintah. Nah, bagaimana kami bisa ikut PPPK kalau aturannya masih sama," kritiknya.

Dia kembali meminta pemerintah melihat pengabdian honorer K2 belasan hingga puluhan tahun, jangan sampai dibuang begitu saja.

Ketua honorer K2 teknis administrasi mendesak pemerintah jangan asal buang honorer yang sudah mengabdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News