Ketua Komisi X: Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Tetap Layak Mendapat Apresiasi
Negara terakhir yang berhasil melakukan back to back juara Piala Thomas adalah China di tahun 2012.
“Setelah itu juara Thomas selalu berganti-ganti. Jadi, memang kegagalan mempertahankan gelar bukan indikasi jika prestasi tim putra bulu tangkis kita menurun,” katanya.
Legislator asal Jawa Barat ini pun meminta agar kegagalan di Piala Thomas tidak mematahkan semangat para atlet putra bulu tangkis Indonesia untuk kembali berlatih dan mengasah diri.
Pun juga bagi para atlet putri bulu tangkis yang berlaga di piala Uber.
Menurut dia, masih banyak ajang bulu tangkis perseorangan maupun beregu yang bisa menjadi ajang mencetak prestasi di masa mendatang.
“Banyak pemain muda yang menunjukkan ketangguhan mental dan kematangan teknik seperti Syabda Perkasa Belawa maupun Bilqis Prasista yang muncul di ajang Thomas maupun Uber tahun ini. Hal ini mengembirakan karena menunjukkan Indonesia tidak pernah kehilangan talenta potensial di cabang bulu tangkis,” katanya.
Politikus PKB ini berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) maupun Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) sebagai induk organisasi olahraga bulu tangkis tetap memberikan apresiasi layak bagi anggota Tim Thomas Indonesia.
Menurut Huda, apresiasi tersebut bisa berupa pemberian bonus maupun fasilitas lain.
Ketua Komisi X DPR tidak memperikan apresiasi tinggi kepada tim bulu tangkis putra Indonesia meski kalah mempertahankan Piala Thomas seusai kalah dari India.
- Hardiknas 2024, Ketua Komisi X DPR: Pendidikan Indonesia Masih Hadapi Tantangan Besar
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Guru Honorer Mestinya jadi PPPK Tanpa Tes, Malah Tergeser Swasta, Ruwet
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Senayan Mendesak Ada Formasi Khusus
- Terungkap 2 Penyebab Masalah Guru Honorer Rumit, Banyak yang Belum jadi PPPK
- Prof Zainuddin Maliki Ingin Kewajiban Ekskul Pramuka Disempurnakan, Bukan Dicabut