Ketua KPK Beberkan 4 Tahapan Rawan Praktik Korupsi, Ada soal Uang Ketok Palu

Ketua KPK Beberkan 4 Tahapan Rawan Praktik Korupsi, Ada soal Uang Ketok Palu
Ketua KPK Firli Bahuri. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPK Firli Bahuri mememberkan tahapan potensi terjadinya praktik korupsi.

Di hadapan puluhan penjabat atau Pj kepala daerah, lanjut Firli, setidaknya ada empat tahapan yang rawan praktik korupsi itu.

"Para penjabat gubernur, bupati, kepala daerah coba lihat setidaknya ada empat tahapan yang rawan korupsi," kata Firli di Gedung Kemendagri, Kamis (16/6).

Tahapan rawan pertama, kata dia, saat menyusun rancangan anggaran pendapatan daerah.

"Baru merencanakan saja  pak bisa terjadi korupsi, kenapa? misalkan ada pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh anggota dewan itu bisa terjadi deal, kalau untuk terjadi deal maka di situ tahap perencanaan ada niat terjadi korupsi," kata Firli.

Lalu, lanjut dia, tahap pengesahan. "Mohon ini kepada Pj kepala daerah jangan ada deal. Misalnya daripada bilang saya tidak akan ketok palu kalau saya tidak dikasih uang ketok palu, ada ongkosnya untuk ketok palu," ujar Firli.

Adapun tahap ketiga, pelaksanaan. "Pengadaan barang jasa nanti rambu rambu pengadaan barang dan jasa nanti saya kasihkan," kata Firli.

Firli mengatakan saat evaluasi pengawasan banyak terjadi potensi terjadinya korupsi.

Ketua KPK Firli Bahuri mememberkan tahapan potensi terjadinya praktik korupsi di hadapan puluhan Pj kepala deerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News