Ketua MPR Berharap KAHMI jadi Pelopor Memperkokoh NKRI

Ketua MPR Berharap KAHMI jadi Pelopor Memperkokoh NKRI
Ketua MPR Zulkifli Hasan mendapat ulos dari Kordinator Presidium KAHMI Mahfud MD. Foto: Faridz Rizky/Humas MPR for JPNN

jpnn.com, MEDAN - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Presiden RI Joko Widodo disambut meriah ribuan peserta Musyawarah Nasional (Munas) Ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Ballroom Hotel Santika Premier Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/11).

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang hadir sebagai pembicara utama, mengungkapkan bahwa Indonesia menganut demokrasi Pancasila. Sistem ekonominya juga harus berpijak pada sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Pertanyaan besarnya adalah sudahkah terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Zulkifli dari atas mimbar. Ribuan anggota KAHMI berjubel memenuhi ruangan, sebagian berdiri.

"Jawabannya adalah Indonesia belum mencapai harapan yang dicita-citakan Pancasila dan Konstitusi negara. Masih banyak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan miskin dan kesenjangan antar daerah. Kesenjangannya sangat kentara, satu persen orang kaya dan berkuasa menguasai 64 persen lahan ini fakta valid sebab yang bicara mantan menteri kehutanan. Ini adalah masalah kita sekarang ini," katanya.

Hadir juga beberapa tokoh nasional antara lain Wakil Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI Oesman Sapta, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Sumatera Utara, Presidium Majelis Nasional KAHMI Mahfud MD, Akbar Tanjung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan.

Diutarakan Zulkifli Hasan, dalam kajian yang digelar di MPR juga muncul lima hal yang menjadi masalah bangsa. Yakni kemiskinan, masalah ketidakadilan, korupsi, kesenjangan, dan ketidakpercayaan.

Kemiskinan, lanjutnya, sangat berdampak luas dan mempengaruhi laju pembangunan nasional.

"Kemiskinan akan menghalangi rakyat memperoleh akses pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan kesehatan yang buruk akan menghasilkan SDM yang rendah yang pada akhirnya menghasilkan pri investasi rendah tabungan rendah, akses pendidikan dan kesehatan buruk, SDM rendah sehingga menghasilkan produktifitas yang juga rendah," terangnya.

Diutarakan Zulkifli Hasan, dalam kajian yang digelar di MPR juga muncul lima hal yang menjadi masalah bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News