Ketua PBNU Komentari Tayangan Azan Ganjar Pranowo, Singgung Pilgub DKI Jakarta 2017

Ketua PBNU Komentari Tayangan Azan Ganjar Pranowo, Singgung Pilgub DKI Jakarta 2017
Konten video azan Magrib di salah satu televisi swasta yang memperlihatkan bakal capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo. Foto: YouTube

Selain itu, politik identitas juga digunakan pada Pemilu Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Kala itu propaganda yang dimainkan adalah ajakan untuk tidak memilih kandidat yang tidak beragama tertentu.

Contoh politik identitas lainnya tampak pada Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2018. Isu yang digunakan adalah warga asli dan pendatang.

"Pada Pilgub Sumut ada serangan terhadap calon tertentu yang dianggap bukan orang asli Sumut. Politik identitas itu berbasiskan serangan terhadap tokoh atau kelompok yang punya identitas tertentu," katanya.

Terkait dengan tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo, Gus Falah menyatakan tidak ada serangan terhadap identitas tokoh atau kelompok lain.

"Jadi, tayangan itu bukan politik identitas," ujarnya. (antara/jpnn)

Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah ikut menyatakan pendapat soal tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News