Ketum Honorer K2: Buat Apa Pendataan Non-ASN Kalau hanya PHP, Ingat Peta Jalan 2016

Ketum Honorer K2: Buat Apa Pendataan Non-ASN Kalau hanya PHP, Ingat Peta Jalan 2016
Ketum DPP Forum Honorer Tenaga Teknis Administrasi Kategori Dua (FHTTA-K2) Riyanto Agung Subekti. Foto: Dokumentasi pribadi for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Forum Honorer Tenaga Teknis Administrasi Kategori Dua (FHTTA-K2) Riyanto Agung Subekti menilai pendataan non-ASN yang sementara ini berjalan hanya PHP (pemberi harapan palsu).  

Menurut Itong, panggilan akrab Riyanto Agung Subekti, pendataan seperti ini pernah dilakukan pada 2014 khusus untuk honorer K2, tetapi ternyata sampai sekarang data tersebut tidak ada gunanya. 

"Kalau hanya untuk PHP mending enggak usah pendataan atau apalah namanya. Bilang saja pemerintah enggak ada duit untuk mengangkat honorer," kata Itong kepada JPNN.com, Senin (5/9). 

Dia masih ingat ketika pemerintah dan Komisi II DPR RI membuat peta jalan 2016 untuk pengangkatan honorer K2 menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). 

Namun, kata Itong, yang terjadi hanya PHP dan bohong, padahal pemerintah sudah sepakat mengangkat seluruh honorer K2 secara bertahap berdasarkan peta jalan yang sudah disepakati bersama antara Komisi II DPR, KemenPAN-RB, BKN, dan KASN.

Menurut dia, kesepakatan tersebut ternyata justru menambah luka yang paling dalam dan penderitaan para honorer K2 di seluruh Indonesia, khususnya tenaga teknis administrasi

"Bilang saja kalau mau menghapus masa kerja para honorer K2, sehingga dalam pendataan yang sudah dilakukan dinas, instansi memberikan syarat para honorer khususnya honorer K2 harus melampirkan SK 2021, ini yang aneh," tuturnya.

Dia menyebutkan setelah melihat buku panduan pendataan non-ASN ternyata hanya untuk membuat sebuah peta jalan, sehingga buang-buang waktu dan anggaran saja. 

Ketum honorer K2 mengkritisi pendataan non-ASN. Jangan-jangan hanya PHP sama seperti peta jalan 2016.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News