Ketum PGRI: Masih Banyak Guru Honorer di Atas 50 Tahun

Selain itu, menurutnya, kualitas dan kesejahteraan guru juga harus saling beriringan, sehingga perlu ada pemerataan.
“Jadi, kualitas dan kesejahteraan guru itu harus beriringan bersama-sama, dan pelatihan untuk peningkatan kualitas guru itu mesti diberikan secara menyeluruh, bukan seperti melalui penggerak misalnya, itu kan seperti proyek,” ucapnya.
Unifah juga menekankan pentingnya memberikan kepastian kerja kepada guru honorer.
“Masih banyak guru honorer yang di atas 50 tahun ya, itu harus diperhatikan, penyelesaian masalah honorer itu pasti, jadi berikanlah mereka kepastian kerja,” katanya.
Dia menegaskan, di era digital ini, kehadiran guru untuk membimbing karakter sangat diperlukan, sehingga memastikan masa depan mereka menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan.
“Di era demokratisasi informasi, era digital seperti ini, yang sangat diperlukan itu adalah kehadiran guru untuk membimbing karakter, jadi perlu ada kepastian masa depan guru, jangan ada lagi cerita bahwa guru terdampak paling banyak pinjaman online (pinjol),” tuturnya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketum PGRI Unifah Rosyidi berharap pemerintahan Prabowo-Gibran lebih mengapresiasi profesi guru, termasuk guru honorer.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- May Day, Prabowo Berikan 2 Hadiah Spesial untuk Buruh
- Lihatlah Aksi Presiden Prabowo Melepas Kemeja di Depan Buruh
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?
- 137 CPNS & 449 PPPK Terima SK, Bupati Sahrujani Beri Pesan Begini