Ketum PP Muhammadiyah Lontarkan Kritik Keras Ditujukan ke Pemerintah

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadyah Prof Haedar Nashir menyampaikan pernyataan keras terkait penanganan virus Corona jenis baru COVID-19.
Tokoh kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 itu meminta pemerintah bersikap tegas soal pelarangan Mudik Lebaran.
Haedar menyatakan, jangan sampai ormas dan tokoh agama diminta meyakinkan warga untuk tidak Mudik, sementara pemerintah sendiri membolehkan dan tidak melarang warga untuk Mudik.
"Kalau memang pemerintah mengizinkan warga Mudik, biarlah tokoh agama berhenti mengimbau warga, sehingga segala urusan Covid-19 menjadi sepenuhnya urusan pemerintah," tegar Haedar Nashir, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Senin (6/3).
Dia memahami bahwa Mudik Lebaran yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dalam kondisi normal, merupakan hal positif.
Sebab, hal itu menjadi wadah menjalin silaturahmi, merekat kekeluargaan dan merawat hubungan sosial dengan lingkungan.
Namun sekarang kondisinya berbeda. Indoensia sedang dihadapkan pada musibah besar berupa wabah Covid-19. Oleh karena itu tradisi Mudik perlu dipertimbangkan untuk tidak dilakukan tahun ini.
Bahkan, kata Haedar, berbagai kegiatan keagamaan saja dibatasi sedemikian rupa sesuai dengan hukum syariat. Oleh karena itu, Mudik yang menjadi kebiasaan sosial seharusnya dapat dihentikan sementara.
Ketua Umum PP Muhammadyah Prof Haedar Nashir melontarkan kritik keras terkait penanganan virus Corona (Covid-19).
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran
- Arus Balik Lebaran 2025, 2 Juta Kendaraan Melintasi Jalur Arteri Jabar
- Malam Tadi Puncak Arus Balik di Jalur Selatan Nagreg Terlewati
- Dirut Jasa Raharja Minta Pemudik Tetap Utamakan Keselamatan
- Lubana Sengkol Jadi Favorit Keluarga, Karcis Masuk Rp 10 Ribu Saja