Ketum PP Muhammadiyah Singgung Umat Islam yang Ngotot Ibadah di Masjid
"Ingat, Nabi hanya satu kali Tarawih di masjid. Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama. Kenapa begitu ngotot Tarawih berjemaah harus di masjid dalam suasana saat wabah meluas?" kata dia.
Terlebih dalam keadaan darurat, kata dia, semestinya umat Islam mau mengikuti mayoritas pandangan bahwa selama masa pandemi Corona ibadah dilakukan di rumah dengan khusyuk dan berjemaah dengan anggota keluarga.
Allah dan Nabi, kata dia, memberi jalan keluar dari kesulitan atau kedaruratan. Wabah kali ini bukan sekadar menyangkut satu pribadi tetapi terkait orang banyak dan menjadi pandemi.
"Bukankah Nabi mengingatkan 'la dharara wa la dhirara', jangan berbuat yang menyebabkan kerusakan untuk diri sendiri dan bagi orang lain. Mestinya dalam situasi darurat wabah yang mengglobal ini janganlah beragama dengan maunya sendiri-sendiri, ikutilah pendapat mayoritas yang dasarnya kuat dari Al-Quran dan As Sunnah serta konteks situasi darurat umat manusia sedunia yang tengah dihadapi," kata dia. (antara/jpnn)
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau umat Islam mengikuti mayoritas pandangan bahwa selama masa pandemi Corona ibadah dilakukan di rumah.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19