Ketum Terpilih PB PMII Gus Abe Menemui Kiai Said Aqil, Ini yang Dibahas

Ketum Terpilih PB PMII Gus Abe Menemui Kiai Said Aqil, Ini yang Dibahas
Muhammad Abdullah Syukri mengunjungi Kiai Said Aqil. Foto: source for JPNN.com

Hal ini tentunya menjadi tugas utama PMII ke depan baik kampus umum maupun kampus agama di seluruh Indonesia.

“Membumikan ajaran ahlussunnah wal jama’ah harus dimulai dari tingkat pengaderan paling bawah di PMII yakni tingkat rayon. PMII harus mulai melakukan reformulasi model kaderisasi yang kontemporer dengan mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis ajaran aswaja," kata Gus Abe.

Menurutnya, indikator untuk mengukur kemajuan organisasi bergantung pada bagaimana sistem kaderisasi dijalankan. Jika sistem pengaderan berhasil indikasinya akan melahirkan orang-orang yang bukan hanya militan, namun juga berkompeten dalam hal kepemimpinan.

Gus Abe menambahkan, para kader PMII harus berorientasi pada karya dan produk, setiap tindak tanduk kader perlu diarahkan untuk menghasilkan output yang nantinya bisa ditiru oleh generasi selanjutnya.

Meskipun demikian, Gus Abe mengakui bahwa kebutuhan kader di setiap daerah berbeda-beda.

Karena itu, dia akan merancang sebuah klasterisasi. Sebab antara cabang di kota-kota besar dengan di daerah itu berbeda karakteristiknya.

“Kalau takut untuk melangkah, kapan bisa maju? Perlu lompatan-lompatan besar. Secara substantif, saya akan membuat konferensi ilmiah sebagai salah satu wadah untuk memamerkan karya-karya para sahabat,” tutur Gus Abe.

Dia menambahkan bahwa PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang dibentuk untuk memasok intelektual-intelektual muda.

Gus Abe mengatakan para kader PMII harus berorientasi pada karya dan produk serta harus terarah agar bisa ditiru generasi selanjutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News