Khusus Perokok: Simak, Ini Gejala Kanker Paru-Paru

Khusus Perokok: Simak, Ini Gejala Kanker Paru-Paru
Perokok (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Para pakar kesehatan menyarankan orang-orang khususnya perokok melakukan deteksi dini melalui skrining paru untuk mengurangi risiko meregang nyawa akibat kanker paru-paru.

Dokter spesialis patologi anatomi RS Dharmais, dr. Evlina Suzanna, Sp.PA menuturkan waktu skrining saat ini tak lagi didasarkan pada usia tetapi lamanya seseorang terpapar asap rokok dan polutan di sekitarnya.

Pemeriksaan yang bisa dijalani mulai dari foto toraks untuk mendeteksi tumor atau kanker pada paru dengan hasil 2 dimensi, PET Scan yakni menggunakan cairan glukosa yang mengandung zat radioaktif dan MRI untuk melihat penyebaran kanker.

Saat ini, seseorang juga bisa meminta dilakukannya CT scan dosis rendah untuk mendeteksi tumor atau kanker dengan hasil 3 dimensi mulai usia 20 atau 25 tahun.

Bagi perokok, dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi-onkologi medik di RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid menyarankan CT scan tahunan, khususnya mereka yang merokok 20 bungkus per tahun dan telah berhenti merokok 15 tahun terakhir.

"Usia 15 tahun merokok saja masih harus dilakukan CT scan dosis rendah, dilihat lamanya dia merokok," kata dia.

Baku emas dalam penetapan atau diagnosis kanker paru-paru ditentukan ahli patologi anatomik melalui pemeriksaan sampel jaringan yang diambil melalui biopsi jarum atau dengan biopsi terbuka ke organ paru.

Ahli patologi akan menetapkan diagnosis kanker paru-paru yaitu menetapkan jenis dan derajat keganasannya. Setelah diagnosis ditegakkan maka tim multidisiplin akan menetapkan stadium dan rencana penanganan ataupun pengobatan.

Diagnosis kanker paru-paru ditentukan ahli patologi anatomik melalui pemeriksaan sampel jaringan yang diambil melalui biopsi jarum atau dengan biopsi terbuka ke organ paru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News