Kiai Ma'ruf: Potensi Kemenangan di Sumbar Harus Dikonversi jadi Elektabilitas
Ma'ruf mengakui kalau masih ada kekurangan maka itu adalah wajar dan biasa. "Kalau kerja mssih sda kekurangan, biasa. Kalau tidak ada kekurangan, itu tidak kerja atau belum kerja," katanya.
Dia mengatakan, program-program ini merupakan pondasi untuk menyejahterahkan masyarakat. Potensi ini bisa diperbesar lagi. "Karena sudah ada pondasi, tinggal nanti bagaimana melakukan memaksimalkan manfaat. Jadi, lebih menjanjikan, tinggal memperbesar," tegasnya.
Potensi lain adalah pasangan 01 merupakan penggabungan nasionalis dan Islam. Menurutnya, Jokowi dianggap merepresentasikan nasionalis. Sedangkan Kiai Ma'ruf merepresentasikan Islam. "Ada yang bilang yang dipilih yang didukung ulama. Saya bilang Jokowi bukan hanya didukung ulama, tapi mendukung ulama," katanya.
Jadi, ujar Kiai Ma'ruf, semua potensi besar itu harus dikonversi menjadi satu kekuatan ril dan mewujudkan elektabilitas. "Jadi bagaimana meykinkan masyarakat, bukan hanya lewat udara tapi juga darat," ungkap Kiai Ma'ruf.
Ketua FKRPJ Hastind Arsin mengatakan bahwa para relawan ini adalah pejuang hebat yang bekerja keras keras tanpa pamrih. "Jadi, mereka bekerja ini bukan baru sekarang, tapi sejak 2 Agustus 2018 lalu. Mereka tidak pernah mengeluh," katanya. (boy/jpnn)
Kiai Ma'ruf Amin disambut hangat Ketua FKRPJ Mayjen TNI (Purn) Hartind Asrin dan para relawan serta unsur partai pendukung Jokowi - Ma'ruf.
Redaktur & Reporter : Boy
- Ma'ruf Amin Puji ISSF, Dinilai Sejalan dengan Pemerintah untuk Memajukan Desa
- Pesan Wapres soal Sengketa Pilpres yang Akan Diputus MK Hari Ini
- Wapres Komentar Begini soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun
- Jokowi Meninggalkan Indonesia, Lalu Tunjuk Sosok Ini Sebagai Penggantinya, Siapa?
- Bicara Mafia Tanah, AHY Dapat Info dari Wapres soal Lahan Rakyat Kecil Diserobot Pengembang
- Soal Impor Beras 5 Juta Ton, Ma'ruf Amin: Belum Tentu