Kiai Profesor

Oleh: Dahlan Iskan

Kiai Profesor
Foto diambil dari Diway

Masdar tahu persis kapasitas dan hasil karya Kiai Asep. ”Beliau sebenarnya sudah tidak memerlukan gelar ini,” kata Prof. Masdar Hilmy dalam pidatonya Sabtu lalu.

Baca Juga:

Untuk mendirikan perguruan tinggi internasionalnya itu Kiai Asep sudah menyiapkan tanah 60 hektare. Lokasinya di Pacet, di perbukitan cukup indah di selatan Mojokerto, Jatim. 

Di Pacet itu pula Kiai Asep membangun pondok pesantren. Sudah dilakukan.

Tergolong baru: tahun 2007, tetapi perkembangannya luar biasa pesat: mutunya, sistem pengajarannya maupun fisik kampusnya.

Areal tanahnya bertambah terus. Tiap bulan beli tanah baru. Awalnya hanya 1 hektare. Kini sudah mencapai 40 hektare lebih. Dan akan segera menjadi 100 hektare.

Siswanya juga terus bertambah.

Kini sudah lebih 10.000 orang. Belum ada pesantren baru yang kepesatan pertumbuhannya secepat itu.

Nama pesantren tersebut: Amanatul Ummah. Tidak ada hubungannya dengan Partai Amanat Nasional --yang dibidani Muhammadiyah itu. Kiai Asep adalah tokoh NU (Nahdlatul Ulama). Bahkan ia jadi NU sudah sejak sebelum lahir. Ayahnya adalah salah satu kuai besar pendiri NU --Kiai Abdul Chalim.

Selama bersahabat, Gatot dan Asep hanya sekali bertengkar. Seru, lama, tak pernah terselesaikan. Itu gara-gara soal bunyi kokok ayam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News