Kicauan Fahri soal Mega Dinilai Bermanfaat

Kicauan Fahri soal Mega Dinilai Bermanfaat
Kicauan Fahri soal Mega Dinilai Bermanfaat

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Said Salahuddin menilai isi twit Fahri Hamzah terkait kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, sebagai kritik yang lumrah.

Menurutnya, kritik Fahri bisa menjadi informasi bagi pemilih pada pemilu 2014 untuk mengindentifikasi perbedaan-perbedaan di antara partai politik (parpol) atau calon presiden (capres).

"Jika sebelum pemilu ada temuan atau beredar suatu informasi tentang rekam jejak calon yang menunjukan kebobrokan dari calon tersebut, itu justru bermanfaat bagi masyarakat," kata Said saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (26/3).

Dengan mengetahui rekam jejak para peserta pemilu 2014, pemilih bisa menghindari calon yang bermasalah. Namun, Said mengingatkan agar kritik terkait rekam jejak para kandidat harus didukung dengan data dan fakta.

Ia menegaskan, kritik dalam iklim demokrasi adalah hal lumrah selama tidak mengandung unsur SARA.

"Sepanjang kritik itu dapat dipertanggungjawabkan, maka tidak serta merta bisa dikatakan bahwa parpol atau capres yang melempar kritik tersebut telah melakukan black campaign terhadap pesaing politiknya," ucap Said.

Sebelumnya diberitakan, Fahri Hamzah mempersoalkan kebijakan masa pemerintahan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri melalui Twitter. Ia mengeluarkan tujuh twit dengan tagar #MelawanLupa.

Saat dikonfirmasi mengenai kicauannya tersebut, Fahri mengaku hanya meneruskan status dari kawannya yakni ekonom bernama Sunarsip. Ia meneruskan pemikiran Sunarsip karena dinilainya memang benar dan selama ini tidak ada klarifikasi yang disampaikan Megawati maupun PDIP.

JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Said Salahuddin menilai isi twit Fahri Hamzah terkait kebijakan-kebijakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News