Kilang Minyak Balikpapan Terbakar, DPR Sentil Manajemen Risiko Pertamina

Semua kecelakaan kerja itu berdampak pada kehidupan masyarakat luas, mulai dari warga sekitar kilang sampai nelayan.
“Pertamina wajib meningkatkan kualitas manajemen risiko terkait potensi kecelakaan kerja. Itu rangkaiannya banyak. Ada pemeliharaan aset, kesiapan SDM agar tidak ada potensi human error, ada pengecekan alat-alat dan sebagainya,” tutur Mufti.
Dia pun mendesak manajemen Pertamina bertanggung jawab penuh. Mufti menyebut ada kesan tidak ada perbaikan mitigasi kecelakaan kerja.
”Publik melihat manajemen Pertamina tidak serius meningkatkan kualitas manajemen risiko terkait potensi kecelakaan kerja. Terkesan tidak punya rasa memiliki terhadap aset, toh kalau kebakaran yang memperbaiki perusahaan,” imbuh Mufti.
Menurut politikus PDIP ini, Pertamina sebagai perusahaan raksasa memperhatikan aspek ESG, yaitu pengelolaan environmental (lingkungan), social (sosial), dan good governance (tata kelola yang baik).
“Prinsip investasi berkelanjutan terabaikan dengan seringnya kecelakaan kerja yang berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan,” ucap Mufti. (*/adk/jpnn)
Mufti Anam kesal lantaran kebakaran di kilang minyak bukan pertama kali terjadi di lingkungan Pertamina.
Redaktur & Reporter : Adek
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!