Kinerja 2022, Inovasi Bisnis Pertamina Sukses Mereduksi Emisi Hingga 31,06 Persen

Kinerja 2022, Inovasi Bisnis Pertamina Sukses Mereduksi Emisi Hingga 31,06 Persen
Pertamina melalui berbagai inovasi bisnis sukses mereduksi emisimencapai 7,9 juta ton CO2 atau setara 31,06 persen dibandingkan dengan baseline emisi 2010. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

Salah satunya di sektor hulu, melalui pemanfaatan, penyimpanan dan penangkapan karbon (Carbon Capture, Utilization and Storage/CCUS) dan telah berhasil melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field.

Di sektor pengolahan, inovasi dalam rangka memproduksi biofuel terus berlanjut dan telah terbukti dengan beroperasinya Kilang Hijau (Green Refinery) Cilacap Phase 1 yang mampu menghasilkan Green Diesel sebesar 3 ribu barel per hari (bpd).

Pengenalan produk Green Diesel ini telah diawali dengan ekspor perdana Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) ke Eropa dan lifting perdana untuk kebutuhan domestik.

Langkah perseroan menggiatkan transisi energi juga mengambil peran besar dalam penurunan emisi ke depan.

Melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) selaku subholding Power, New and Renewable Energy, Pertamina mengembangkan energi panas bumi (geothermal), hidrogen, baterai kendaraan listrik dan Energy Storage System (ESS), serta upaya penambahan kapasitas energi baru terbarukan lainnya.

Melalui berbagai upaya dekarbonisasi tersebut, Pertamina mampu meningkatkan rating ESG (Environment, Social & Governance) dari Sustainalytics pada tahun 2022 menjadi 22,1 dari sebelumnya 28,1 (rating rendah lebih baik).

Dengan rating tersebut, Pertamina berada di urutan ke-2 dunia dalam sub sektor industri oil and gas terintegrasi.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Pertamina melalui berbagai inovasi bisnis sukses mereduksi emisimencapai 7,9 juta ton CO2 atau setara 31,06 persen dibandingkan dengan baseline emisi 2010

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News