Kinerja Eceran Membaik Terbatas di Desember 2020, Ini Penyebabnya

Kinerja Eceran Membaik Terbatas di Desember 2020, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran membaik dampak dari Natal dan Tahun Baru Desember 2020. Ilustrasi pedagang pasar. Foto: Ahmad Fikri/Antara

Dia merincikan, secara bulanan IPR Januari 2021 diprakirakan menurun sebesar minus 1,8 persen (mtm) sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca-HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional).

Di samping itu, adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.

"Seluruh kelompok mengalami penurunan kinerja penjualan eceran bulanan dengan penurunan IPR terbesar pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor," kata Erwin.

Sementara itu, katanya, secara tahunan kinerja penjualan eceran Januari 2021 diprakirakan membaik dengan kontraksi pertumbuhan IPR yang lebih kecil, dari sebesar minus 19,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi sebesar minus 14,2 persen (yoy).

Perbaikan penjualan tahunan diindikasi terjadi pada sebagian besar kelompok.

"Terutama subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya," jelas Erwin.

Dari sisi harga, menurut Erwin, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Maret 2021) diprakirakan relatif stabil, sementara pada enam bulan mendatang (Juni 2021) meningkat.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 149,7, relatif stabil dibandingkan 150,4 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pasokan yang terjaga.

Kinerja penjualan eceran membaik terbatas pada Desember 2020 pada sebagian besar kelompok komoditas. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, kenaikan tersebut didorong permintaan Natal dan Tahun Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News