Kinerja Kementerian PAN-RB Dinilai Buruk
Sabtu, 02 April 2011 – 07:35 WIB

Kinerja Kementerian PAN-RB Dinilai Buruk
JAKARTA – Komisi II DPR mempertanyakan kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN- RB) yang mendapat nilai baik berdasarkan evaluasi akuntabilitas kinerja 2010 yang dilakukan sendiri oleh kementerian itu. Pasalnya, menurut para politisi, kinerja Kemen PAN-RB jauh dari baik. Akbar Faizal mengatakan, dirinya hapal betul kebobrokan sistem penerimaan pegawai di sembilan kabupaten/kota di daerah pemilihannya, yakni Sulawesi Selatan. Bahkan, dia menyatakan bisa menyebut nama-nama pejabat yang mencari keuntungan dari penerimaan CPNS, dengan mematok bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. ”Dengan fakta demikian, bagaimana mungkin Kemen PAN-RB bisa mendapat nilai baik. Saya ingin tahu apa indikator kesuksesannya,” kata politisi Partai Hanura itu.
”Tidak ada kemajuan berarti dalam upaya reformasi birokrasi. Justru birokrasi di negeri ini malah semakin rumit. Penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) juga penuh kecurangan. Lalu, bagaimana mungkin Kemen PAN-RB mendapat nilai baik, apakah karena mereka sendiri yang memberikan penilaian,” kata Akbar Faizal, anggota Komisi II DPR, Jumat (1/4).
Seperti diketahui, berdasarkan evaluasi akuntabilitas kinerja 2010 itu, hanya enam kementerian dan lima lembaga negara yang mendapat predikat kinerja baik. Salah satunya adalah Kemen PAN-RB. Sedangkan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (Setjen DPR) dan Setjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mendapat nilai buruk.
Baca Juga:
JAKARTA – Komisi II DPR mempertanyakan kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN- RB) yang mendapat
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026