Kini Tersedia Jalan Raya Ramah Mobil Elektrik Pertama di Australia

Kini Tersedia Jalan Raya Ramah Mobil Elektrik Pertama di Australia
Kini Tersedia Jalan Raya Ramah Mobil Elektrik Pertama di Australia

Australia tercatat sebagai negara yang paling sedikit pemilik kendaraan elektrik atau mobil listriknya. Untuk mendorong agar lebih banyak warga memilih moda transportasi ramah lingkungan, organisasi otomotif di Australia menghadirkan rute jalan terpanjang pertama di Australia yang ramah bagi para pemilik mobil listrik di benua tersebut. Di sepanjang jalan ini terdapat belasan stasiun pengisian ulang batere mobil listrik.

Kini Tersedia Jalan Raya Ramah Mobil Elektrik Pertama di Australia
Salah satu stasiun pengisian ulang batere mobil listrik yang kini tersedia di sepanjang jalan raya di Barat Daya Australia Barat yang terbentang antara Perth hingga tujuan wisata pantai Kota Augusta.

 

Kebanyakan para pemilik mobil listrik (EV) mengisi ulang batere kendaraan mereka di rumah dan biasanya butuh waktu antara 3 - 8 jam agar batere kendaraan mereka benar-benar terisi penuh. Dan jika sudah terisi penuh, biasanya kemampuan beroperasi kendaraan mereka hanya sekitar 150 kilometer untuk model kendaraan listrik pada umumnya. Kondisi ini membuat kendaraan elektronik hanya ideal untuk berkeliling di pusat kota saja tapi sulit untuk digunakan ke luar kota dengan jarak tempuh yang jauh dan lama. Tapi saat ini, kondisi semacam ini tidak akan lagi menjadi masalah bagi pemilik mobil listrik yang bermaksud menelusuri kawasan Barat Daya Australia. Karena kini di sepanjang jalan raya berjarak 310 kilometer yang menghubungkan Kota Perth dengan Kota pantai yang menjadi lokasi tujuan utama turis yakni Kota Augusta telah disediakan sebanyak 12 stasiun pengisian ulang batere kendaraan elektronik atau mobil listrik. Pemilik mobil listrik hanya butuh waktu 30 menit saja untuk mengisi ulang batere mobil mereka sampai benar-benar terisi penuh kembali. Saat ini ada kurang dari 150 orang pemilik mobil listrik di Australia Barat tapi diharapkan akses ke stasiun pengisian ulang batere kendaraan elektronik semacam ini dapat mendorong lebih banyak orang membeli mobil listrik yang harganya beragam mulai dari $49.000. Kehadiran stasiun pengisian ulang batere mobil listrik ini didanai oleh klub otomotif ternama di Australia - Royal Automobile Club of Australia (RAC). Presiden organisasi ini Esme Bowen mengatakan dirinya berharap stasiun pengisian ulang batere kendaraan listrik berwarna kuning ini akan membuat warga di kawasan ini lebih akrab dengan mobil listrik. "Menurut saya ini merupakan bagian dari upaya pemilik kendaraan listrik untuk mengenalkan jenis kendaraan mereka kepada orang banyak dan menurut saya jalan raya ini akan memberikan kesempatan bagi orang untuk berpikir, 'Apa kelebihan mobil listrik? bagaimana mengoperasikannya? dan sebagainya', "Kata Bowen. Stasiun pengisian ulang batere mobil listrik semacam ini diharapkan akan dapat tersedia di seluruh Australia Barat. Dr Chris Jones dari Asosiasi Kendaraan Elektrik Australia mengatakan ada alasan dibalik fakta hanya ada begitu sedikit pemilik mobil listrik di Australia. "Kami memiliki jarak yang lebih jauh dibandingkan negara-negara lain untuk menjangkau kota tujuan karena daratan Australia yang luas, sementara armada mobil listrik sendiri hanya memiliki jangkauan kemampuan operasional batere yang terbatas," "Pemerintah Australia juga tidak memberikan insentif dalam bentuk apapun yang banyak ditawarkan oleh pemerintah negara lain tawarkan kepada warganya untuk mendorong warganya membeli mobil listriik (EV),' tambahnya. Belum lagi persoalan harga unit mobil listrik yang mahal serta biaya operasional yang tinggi semakin membuat mobil listrik kalah menarik dibandingkan kendaraan yang dioperasikan dengan bahan bakar.. Pemilik mobil listrik dapat menggunakan stasiun pengisian batere kendaraan listrik baru ini dengan gratis sampai akhir tahun mendatang sebelum diberlakukan biaya antara $3  hingga $5 untuk mengisi ulang penuh batere kendaraan mereka. Dr Jones mengatakan sebelum mobil listrik benar-benar menjadi kendaraan yang ramah lingkungan, memang diakuinya lebih baik menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar. "Mobil listrik yang ada saat ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, karena untuk mengisi batere kendaraan mereka masih menggunakan alat yang dioperasionalkan dengan menggunakan bahan bakar fosil. Sebaliknya kendaraan ini akan benar-benar menghasilkan emisi nol jika dalam mengisi ulang batere kendaraannya para pemilik menggunakan tenaga surya atau angin,  sebagaimana yang dilakukan mayoritas Pemilik mobil listrik," katanya. Dr Jones mengatakan hanya masalah waktu saja sebelum stasiun pengisian serupa dibangun di seluruh Australia.

 


Australia tercatat sebagai negara yang paling sedikit pemilik kendaraan elektrik atau mobil listriknya. Untuk mendorong agar lebih banyak warga memilih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News