Kisah 16 WNI Kru Kapal Sparta yang 13 Hari Terjebak di Antartika
Terdampar setelah Kapal Menabrak Gunung Es
Kamis, 12 Januari 2012 – 00:12 WIB
Upaya mengevakuasi kapal Sparta baru membuahkan hasil ketika kapal pemecah es Araon berbendera Korea Selatan ikut membantu. Perlahan tapi pasti, Araon berhasil membuka jalan bagi kapal Sparta untuk keluar dari kepungan bongkahan es.
Setelah 13 hari terjebak di Antartika, kapal Sparta akhirnya berlabuh di Pelabuhan Nelson, Selandia Baru, Senin (9/1) sore waktu setempat. Dubes RI untuk Selandia Baru A. Agus Sriyono menyambut secara langsung 16 ABK asal Indonesia yang berada di kapal tersebut.
Kuspendi, salah seorang ABK asal Indonesia, menceritakan petaka yang mereka alami. Menurut pria asal Indramayu, Jawa Barat, itu, kapal Sparta terdampar setelah menabrak gunung es. Diperkirakan, gunung es tersebut tidak terlihat karena tertutup kabut. Akibat tabrakan itu, lambung kapal berlubang sekitar 30 sentimeter. Para ABK hanya bisa menunggu bantuan datang.
Derita yang dialami ABK asal Indonesia mengundang simpati KBRI Wellington. Saat menyambut para ABK di Pelabuhan Nelson, Dubes Agus dan beberapa staf memberikan bantuan makanan. Tak hanya itu. Agus juga merelakan telepon selulernya digunakan secara bergantian oleh para ABK untuk menghubungi keluarga mereka di tanah air.
Nun jauh di Antartika, kapal Sparta tertahan di tengah lautan es selama 13 hari. Di kapal milik Rusia itu terdapat 16 anak buah kapal (ABK) asal
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor