Kisah Ajaib Rian, Otak Tertusuk Kayu, Kening Diusap Ustaz Yusuf Mansur, Kini Menulis Buku

Kisah Ajaib Rian, Otak Tertusuk Kayu, Kening Diusap Ustaz Yusuf Mansur, Kini Menulis Buku
Rian Fadli bersama Bupati Banyumas Ir. H Achmad Husein setelah bukunya diterbitkan. Foto: Hidayah

Sesampai di Rumah Sakit, Rian tidak langsung bisa ditangani. Keadaan tak sadar, tidak menunjukkan reaksi apapun, menjadikan pihak Rumah Sakit belum memberikan pertolongan.

Dalam keadaan tersebut, ustadz Yusuf Mansur datang untuk menengok. Saat itu, Yusuf Mansur mengusap-usapkan tangan di kening Rian. Sejenak setelah itu, Rian menunjukkan reaksi sehingga petugas Rumah Sakit bisa melakukan tugasnya melakukan penanganan.

Penanganan yang dilakukan juga tidak terlalu lama. Diceritakan, operasi yang dicanangkan dengan durasi delapan jam, tim dokter bisa menyelesaikan hanya enam jam saja. "Pas itu Rian juga sedang berpuasa, sehingga hal tersebut mempermudah dokter untuk melakukan operasi," tambahnya.

Kecemasan orang tua Rian tidak berhenti sampai saat itu saja. Pasca dilakukan operasi, dokter memberikan warning yang memilukan. Dikatakan Cahyo, waktu itu dokter mengatakan jika dalam waktu 14 hari Rian tidak menunjukkan reaksi apapun, berarti Rian akan mengalami cacat, entah itu bisu maupun tuli dan sebagainya. Namun, tidak sampai 14 hari, Rian menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.

Bahkan tiga hari setelah operasi, Rian sudah bisa menyebutkan dengan lancar nama-nama temannya yang menjenguk tanpa salah. "Hari ketiga sudah bisa menunjuk teman-temannya. Rian juga sebentar berada di ruang ICU. Kamis sore di ruang operasi, Jum'atnya sudah ada di ruang perawatan," katanya.

Bahkan, lanjut dia di hari keempat pascaoperasi Rian bisa menghafal surat Al Qalam sebanyak 52 ayat tanpa salah. "Untuk orang normal mungkin hal itu sedikit susah, namun dia bisa melakukan dengan baik. Dan yang membuat kami bersyukur karena Rian tidak koma," katanya bangga.

Setelah 14 hari, Rian diperbolehkan untuk pulang dari Rumah Sakit, namun tetap dirawat di rumah. Dalam masa perawatan tersebut, timbullah ide untuk menulis buku. Memang, diakui Cahyo, Rian tidak percaya diri dalam menulis buku karena memang sebelumnya tidak mempunyai pengalaman dalam hal penulisan buku.

Berkat dorongan dari keluarga dan orang-orang terdekat Rian, akhirnya Rian menuliskan kisahnya tersebut. "Kami dorong untuk menulis kisah tersebut, karena kisah tersebut tidak semua orang bisa mengalami dan bisa dijadikan contoh yang baik untuk masyarakat. Akhirnya Rian menulis," ujarnya.

RIAN Fadhil lolos dari maut akibat kecelakaan yang dialaminya pada 2013 silam. Kisah ajaib anak kelahiran Banyumas 12 April 2000 tersebut dituangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News