Kisah Anggota Brigade Khusus Wanita Pasukan Kadhafi
Sabtu, 03 September 2011 – 04:34 WIB
"Dia sempat bilang kepada saya jika ibunya mengatakan sesuatu keburukan Kadafi, dia tak akan segan membunuhnya langsung. Jika saya yang mengatakan keburukan Kadhafi, dia langsung mengurung saya. Dia juga mengatakan kepada kami jika pemberontak datang, mereka akan memperkosa kami semua," ujar Nisreen.
Sialnya, justru bukan pemberontak yang memperkosa Nisreen dan teman- temannya. "Fatma mempunyai ruangan di markas Brigade 77 lengkap dengan tempat tidurnya. Suatu malam, saya disuruh masuk ke dalam kamar itu dan kemudian Mansour Dau, komandan Brigade 77, datang dan mengunci pintu sebelum memperkosa saya," tuturnya.
Nisreen bukan satu-satunya anggota Brigade 77 yang mengalami kekerasan seksual. Menurutnya, Fatma secara bergilir mengirim anggotanya ke dalam kamarnya untuk digauli oleh Mansour Dau. Celakanya, bukan hanya Mansour saja yang menggauli Nisreen.
Dia kemudian juga ditiduri oleh anak Mansour bernama Ibrahim dan seorang komandan perang Kadafi lainnya bernama Noury Saad. Tindak perkosaan semakin sering terjadi seiring memanasnya suhu politik Libya oleh pemberontakan. Setelah aksi protes yang berujung pemberontakan makin menjadi dan penangkapan mulai dilakukan, Nisreen kemudian mendapat tugas baru yaitu membunuh para tahanan.
TRIPOLI - Nisreen Mansour al Forgani adalah gadis jelita berusia 19 tahun. Namun, di balik kejelitaannya, Nisreen adalah satu dari seribu milisi
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden Terancam Dimakzulkan
- Datangi Kedubes Mesir, Aktivis Mahasiswa Suarakan Penderitaan Warga Rafah