Kisah Bupati Pacitan yang Hanya Menjabat selama 34 Hari
Merasa Tidak Jantan, Terkungkung Lima Larangan Gubernur
Minggu, 30 Januari 2011 – 08:08 WIB
Pada 2006, Soedibjo menjadi wakil bupati mendampingi Sujono hingga masa jabatan 2011. Mereka memenangi pilkada melalui gabungan Partai Demokrat dan Golkar.
Dalam pilkada Pacitan yang dilaksanakan 20 Desember 2010, Soedibjo sebenarnya berniat maju. Tapi, takdir berkehendak lain. Dalam perjalanan mencalonkan diri dalam pilkada tersebut, Soedibjo yang maju melalui jalur Partai Golkar gagal mendapat tiket. DPP Partai Golkar tidak merekomendasikan namanya.
Jika Soedibjo gagal maju dalam pilkada karena tak mendapat tiket, Sujono (incumbent) juga gagal maju karena meninggal sebelum pilkada dilangsungkan. Padahal, sebelumnya dia berencana maju melalui jalur Partai Demokrat. Tapi, kembali takdir berkata lain. Sujono meninggal pada 8 Desember 2010 setelah dirawat di RS Puri Indah, Kembangan, Jakarta.
Meninggalnya Sujono membuat jabatan bupati Pacitan kosong. Sebab, menurut ketentuan, jabatan Sujono-Soedibjo baru berakhir pada 20 Februari 2011. Saat itulah Gubernur Jatim Soekarwo mengambil langkah untuk mengatasi kekosongan jabatan tersebut. Pada 18 Januari lalu, Soedibjo dilantik menjadi bupati Pacitan.
Di Indonesia, mungkin ini baru terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Yakni, ada bupati yang hanya menjabat selama sebulan, tepatnya 34 hari. ===========================
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor