Kisah di Balik Tret-tet-tet, Tradisi Berani Pergi Bertandang
Jumat, 02 Oktober 2015 – 07:04 WIB
Musim Perserikatan 1987-1988, Jawa Pos semakin sering melakukan Tret-tet-tet. Ikat kepala dan kaus yang seragam jadi ciri khas suporter Surabaya yang dikoordinir Jawa Pos. Primodialisme dan etnosentrisme yang melekat di arek-arek Jawa Timur membuat pendukung Persebaya tak lagi tersekat kelas sosial. Jawa Pos sempat membuat Tret-tet-tet untuk kaum jetset, diantaranya dengan mencarter dua pesawat tipe McDonnell Douglas C-9.
"Titik puncak semangat kebersamaan mendukung Persebaya, saya pikir terjadi pada akhir 80-an hingga awal 90-an. Jawa Pos punya andil besar," kata Abdullah, atau yang akrab di sapa Cak Doel. Kata dia, momen-momen lawas itu akan sulit terulang. Sangat sulit. Teramat sulit. (wam/ham)
KITA bentangkan kain rentang yang lebih besaaaaaar lagi. Kita tiupkan terompet yang lebih nyaring. Kita pukul genderang yang lebih keras. Mari kita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PSG Percaya Diri Bisa Comeback dan Tembus Final Champions League
- PSG vs Dortmund: Die Borussen Punya Kenangan Manis
- Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah World Championships, Pengurus Gymnastics Laporkan Persiapan ke Menpora Dito
- NBA Playoffs: Juara Bertahan Tertinggal 0-2 dari Wolves
- Menjelang Timnas Indonesia vs Guinea, Menpora Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner
- Thomas dan Uber Cup 2024 Jadi Ajang Debutan Mencari Pengalaman