Kisah Dua Korban Meninggal dalam Kecelakaan Maut KA Logawa
Bayu Hendak Berlibur ke Surabaya, Sholeh Akan Pinjam Uang
Rabu, 30 Juni 2010 – 08:22 WIB
Menurut Danang, neneknya tidak setuju ketika Bayu hendak pergi berlibur ke Surabaya. Namun, Bayu tetap bersikeras pergi bersama dua kawannya. "Waktu itu saya juga diajak, tapi saya tidak mau. Sebab, saya baru pulang dari luar kota."
Kematian Bayu meninggalkan kepedihan mendalam di hati Danang dan neneknya. Bahkan, setelah mendengar berita kematian cucunya, Mbah Tandur memilih mengurung diri di kamar. Dia tidak mau menemui tamu atau diajak berbicara dengan siapa pun. "Mbah saya masih belum percaya Bayu meninggal. Simbah masih shock," tutur Danang.
Suasana tak jauh berbeda terlihat di rumah Sholeh, warga Jalan Kalimantan, RT 06/RW 02, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Keluarga pria berusia 58 tahun itu tidak tahu bahwa pria yang kerap disapa Ujang tersebut turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan kereta maut tersebut.
Histeria Sunarti, istri Sholeh, baru pecah ketika wartawan Radar Madiun (Jawa Pos Group) menanyakan kebenaran berita duka itu. "Benar Mbak, suami saya tadi ke Surabaya naik kereta. Katanya hendak ke saudaranya untuk nembung (pinjam, Red) uang untuk berobat. Suami saya belakangan memang sakit-sakitan," ungkap Sunarti.
DUKA mendalam dirasakan keluarga Rahmad Bayu Rianto dan Sholeh, korban kecelakaan KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember asal Kota Madiun. Keluarga
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor