Kisah Eks Warga Binaan Lapas Narkotika Yogyakarta: Hidup Seperti di Neraka, Penyiksaan jadi Makanan Sehari-hari
Namun, saat itu, bertepatan dengan pergantian sif regu petugas lapas.
Kehadiran regu baru yang bertugas menjelang sore, membuat Mas Napi harus menerima siksaan untuk kedua kalinya pada saat yang sama.
Setelah mandi, mereka diminta kembali berjalan jongkok dan sujud di atas aspal yang panas.
"Kepala, lutut, kali, semua harus menempel aspal. Kalau tidak pasti akan dicambuk. Disuruh sujud, lama sekali. Kaki saya sampai bengkak dan kapalan," kenang Mas Napi.
Belakangan, Mas Napi baru tahu bahwa setiap regu yang baru bertugas pasti akan mengulangi apa yang dilakukan oleh regu sebelumnya.
Setiap hari terjadi tiga kali pergantian sif dengan dua regu berbeda.
Jika ada warga binaan yang "dihukum" oleh regu pagi, kata dia, dapat dipastikan yang bersangkutan akan menerima hal serupa saat regu sore masuk.
"Kami dijadikan hiburan. Mereka itu tertawa-tawa saat kami disiksa," ucap Mas Napi.
Eks warga binaan alias napi Lapas Narkotika Yogyakarta memberikan kesaksian tentang kekerasan, penyiksaan, dan penurunan martabat manusia oleh oknum sipir.
- Pendaftaran CPNS 2024 Sudah Dibuka, Ini Formasi untuk Lulusan SMA
- Kurir 15 Kilogram Sabu-Sabu Nekat Naik Motor
- Bertemu Menkumham, Presiden WAML Siap Bantu Indonesia Kuatkan Hak Sehat Narapidana
- Indonesia jadi Tuan Rumah SOMMLAT, Kemenkumham: Akan Ada Agenda Penting yang Dibahas
- Mayoritas Penghuni Lapas dan Rutan di Sumut Terkait Kasus Narkoba
- Kemenkumham Sulsel Berikan 5.931 Warga Binaan Remisi Lebaran 2024