Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
Dia pun aktif berorganisasi, bahkan sempat menjabat Sekjen Senat Mahasiswa UNS. Hebatnya lagi, Tri lulus on time, lima tahun.
Bukan hanya itu, Tri yang memiliki jiwa entrepreneurship saat mahasiswa sudah bisa mendirikan usaha di bidang agribisnis peternakan pada 2006.
Usaha yang dijalankan di Sukoharjo, Jawa Tengah, itu pernah meraup omzet Rp 3 miliar setahun.
Berkat usahanya (CV Tri Agri Aurum Multifarm) yang moncer itu, dia dinobatkan sebagai pemenang Wira Usaha Mandiri (WMM) 2010 untuk kategori industri dan jasa. Tri pun masuk jajaran 100 alumnus terbaik UNS.
Namun, usahanya itu kini mulai surut. Meski demikian, Tri mengaku banyak belajar dan tidak lantas patah arang.
Bahkan, dia kemudian merambah bisnis yang lain. Yakni, jasa layanan ojek online khusus para penyandang disabilitas seperti dirinya.
Sebelum itu, Tri dan kawan-kawannya sesama penyandang cacat sempat tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan ojek online yang sedang naik pamor tersebut. Namun, lamaran mereka ditolak dengan berbagai alasan.
’’Padahal, teman-teman difabel itu susahnya minta ampun kalau cari kerja. Akhirnya ya kerja serabutan seperti jualan sayur, angon bebek, dan pekerjaan ringan lainnya,’’ ujarnya.
TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor