Kisah Heroik Relawan Selamatkan Bayi, Mengharukan
Tanpa berpikir panjang, Taufiq dan tim relawan Baznas bergegas menuju rumah Sundari yang berada agak ke tengah kampung.
Setelah perahu mendekat, terdengar samar-samar suara tangisan bayi.
Tetapi, Taufiq cs belum bisa memastikan dari arah mana suara bayi tersebut. Sebab, permukiman itu cukup padat.
Maka, tim Baznas kemudian berupaya mendekat ke salah satu gang untuk mencari sumber suara tangisan bayi tersebut.
Namun, sayang, perahu tak bisa masuk karena gang itu sempit. Sebagai ketua regu penyelamatan, insting Taufiq langsung berusaha mencari jalan alternatif.
Dia lalu memutuskan untuk turun, sedangkan perahu diparkir di muka gang.
’’Menuju rumah Bu Sundari harus melewati gang sempit, gelap. Aksesnya sulit, dalem, dan arusnya deras,’’ ujar kepala Tim Disaster Tanggap Bencana Baznas tersebut.
Setelah berenang melewati gang sempit itu, Taufiq bersama seorang relawan lainnya berhasil menemukan sumber suara tangisan bayi tersebut. Namun, untuk masuk sampai ke pintu rumah, tidaklah mudah. Berkali-kali dia sempat terseret arus.
Rumah Sundari, 25, masih gelap. Padahal, jarum jam sudah menunjuk pukul 07.00 lebih.
- Saset Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
- Banjir Jakarta Hari Ini, 5 RT di Jaksel Terendam
- BPBD DKI Sebut Banjir Terjadi di 18 RT Jakarta Timur
- Hujan Deras, 7 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir, Berikut Lokasinya
- Cara Heru Budi Atasi Banjir Jakarta, Bangun Waduk hingga Pompa
- Jakarta Masih Rawan Banjir, PSI Nilai Heru Kurang Sat Set