Kisah Kedekatan Kru AirAsia Pendamping Keluarga Korban QZ8501

Kisah Kedekatan Kru AirAsia Pendamping Keluarga Korban QZ8501
Para caregiver yang lebih dari tiga bulan mendampingi keluarga korban AirAsia QZ8501. Dari kanan, M. Hayyat, Anggi Lestari, Kapt Achmad Sadikin, dan Trixia Citrawardhini. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

''Kami jadi dekat. Saya sering dibawakan makanan khas Surabaya dan diajak makan bersama di crisis center. Salah satu yang saya suka, tahu tek,'' kenang perempuan yang pernah bertugas di Surabaya itu.

Hayyat juga pernah mendapat pengalaman serupa. Seorang anggota keluarga korban yang didampinginya membawakan cokelat. ''Katanya, titip untuk anak saya,'' ujarnya. Keluarga itu, rupanya, iba kepada Hayyat yang berminggu-minggu meninggalkan anaknya di Jakarta untuk tugas di Crisis Center Mapolda Jatim, Surabaya.

''Bukan hanya itu. Ada teman kami yang asal Denpasar sampai diundang ke Surabaya untuk ikut perayaan Imlek oleh keluarga korban yang pernah didampinginya,'' imbuh Trixia Citrawardhini, deputy chief flight in-flight experience, yang saat tragedi AirAsia QZ8501 bertindak sebagai koordinator caregiver.

Cici –sapaan Trixia– menjelaskan, para caregiver tidak hanya mendampingi di crisis center. Mereka juga ikut mengantarkan jenazah para korban hingga pemakaman atau tempat kremasi. Pada saat-saat seperti itulah keharuan selalu muncul.

''Saat seperti itu, sering keluarga mengucapkan terima kasih kepada para caregiver. Mereka juga berharap persaudaraan yang sudah terjalin tetap terjaga,'' ujar Cici yang kerap hadir mewakili pimpinan AirAsia dalam upacara pemakaman atau kremasi korban QZ8501.

Meski saat ini operasi pencarian berakhir, para caregiver tetap menjalin kontak dengan keluarga korban yang didampingi. Tujuannya, mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan para keluarga korban. Terutama keluarga penumpang yang jenazahnya belum ditemukan.

Sebagaimana ditegaskan Dirut AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, meski operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah resmi dihentikan, pihaknya masih berupaya memfasilitasi keinginan keluarga korban. Salah satunya keinginan keluarga korban yang jenazahnya belum ditemukan. Mereka berharap pencarian dilakukan lagi di dua titik di sekitar lokasi jatuhnya pesawat di Selat Karimata.

Jawa Pos sempat merekam momen-momen kedekatan sejumlah caregiver dengan keluarga korban saat prosesi tabur bunga di Muara Sungai Kumai, Minggu (22/3). Saat itu, tidak sedikit caregiver yang gayeng ngobrol dan bercanda dengan keluarga korban yang pernah didampingi.

SELAMA lebih dari 2,5 bulan, ratusan kru AirAsia mengemban tugas yang tidak mudah, yakni menjadi pendamping atau caregiver keluarga korban QZ8501

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News