Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian

Terbang dari Iran, Tertipu Calo Tiket di Bandara Soekarno-Hatta

Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Kisah Keluarga Para Imigran Korban Kapal Tenggelam di Prigi yang Terus Lakukan Pencarian
Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai keluarga para imigran yang menjadi korban kapal tenggelam di Pantai Prigi, Trenggalek, Sabtu (17/12). Di antara para imigran itu, ternyata ada tokoh oposisi Iran.

Kardono Setyorakhmadi, Blitar

BINGUNG, sedih, dan bercampur bangga. Itulah perasaan campur aduk yang kini dialami Sarry Noor ketika mengetahui berita dari The Australian News. Dalam berita itu disebutkan, ada demonstrasi di Sydney, Australia, Senin (19/12). Demonstrasi tersebut mengkritik kebijakan keras pemerintah Australia terhadap para imigran ilegal di Christmas Island.

 

Bukan berita itu yang membuat Sarry sedikit tersenyum. Tampaknya, ada kutipan salah seorang demonstran yang menyebutkan bahwa ada sejumlah imigran yang layak mendapat suaka. Di antaranya, Alireza Jafari, seorang aktivis prodemokrasi yang kerap mengkritik rezim Mahmoud Ahmadinedjad di Iran.

 

Alireza yang disebut itu tak lain adalah suami Sarry Noor, perempuan 31 tahun asal Semarang, tersebut. "Saya berharap, semoga suami saya bisa selamat," ungkap perempuan yang tinggal di Apartemen Kemayoran, Jakarta, itu.

Dalam tiga hari terakhir ini, Hotel Grand Mansion, Blitar, Jatim, mendadak fully booked. Mayoritas tamu adalah warga negara asing, mengaku sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News