Kisah Klinik Nikah yang Ajari Perempuan Agresif, tapi Tidak Murahan

Orang yang hendak ikut kelas di Klinik Nikah memang dibebaskan. Boleh yang sudah memiliki pasangan, baru putus cinta, belum memiliki pasangan, ataupun belum hendak ingin menikah sekalipun. "Hanya, kami batasi masalah umur, minimal harus 18 tahun," katanya.
Dalam Klinik Nikah, kelas dibuka tiga bulan sekali. Satu angkatan bisa mencapai 40 peserta. Mereka akan mengikuti 12 kali pertemuan. "Kalau di Malang, sejauh ini sudah ada enam angkatan," ungkap Yosi.
Mereka yang mendaftar dan mengikuti kelas tersebut akan mendapatkan beberapa materi terkait pernikahan. Mulai psikologi kekeluargaan, kesehatan pranikah, tahapan pemilihan jodoh, taaruf, khitbah (peminangan), mahar, administrasi KUA, fikih walimah, manajemen keuangan keluarga, fikih talak, rujuk, serta parenting pemantapan.
Mengapa semua itu perlu diajarkan? Menurut Yosi, pernikahan bukanlah sesuatu hal yang dibuat main-main. Itu terkait separo agama. "Orang untuk menjadi insinyur saja perlu belajar selama empat tahun, apalagi nikah," paparnya.
Dia melanjutkan, edukasi untuk pernikahan memang didapatkan pasangan yang hendak menikah. Namun, edukasi hanya singkat selama sehari di KUA. "Saya rasa itu sangat tidak cukup," ujar bapak dua anak tersebut.
Selama dua tahun, Yosi mengurus Klinik Nikah. Menurut dia, banyak peserta yang didominasi kaum perempuan. Jika dibandingkan dengan laki-laki, 70 persen banding 30 persen. "Lebih banyak perempuan yang mencari jodoh," kata alumnus bahasa Arab Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Karena itu, akhirnya tidak terjadi keseimbangan di sini. Sebab, kenyataannya, banyak perempuan yang ngebet untuk menikah tapi tidak menemukan pasangan.
"Jadi, saya sering woro-woro kepada teman-teman. Kalau ada pria yang belum menikah, di sini banyak perempuan yang siap," lanjut pria asal Magetan tersebut.
Ada kabar gembira bagi orang yang ingin mendapatkan pasangan hidup. Di Kota Malang, ada sebuah Klinik Nikah yang sukses menjodohkan ratusan orang
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota
- Sempat Dikira Bangkai Hewan, Mayat Pria di Kampar Bikin Gempar
- Sachrudin Lantik 3.419 PPPK Kota Tangerang, Ini Pesannya