Kisah Masjid Tua dan Kera-kera Penjaganya

Kisah Masjid Tua dan Kera-kera Penjaganya
Kera mengelilingi Masjid Saka Tunggal Cikakak, di Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Chelsea/GenPI

“Iya, berada pada zaman yang sama (dengan kedatangan Kiai Mustholih, red),” ujar Sulam, juru kunci Masjid Saka Tunggal saat ditemui GenPI.co beberapa waktu lalu.

Menurut catatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, pada bagian atas saka tunggal di masjid itu tertulis angka 1288 dalam aksara Hijaiah.

Jika angka itu didasarkan pada tarikh Masehi, berarti Masjid Saka Tunggal lebih tua ketimbang Masjid Agung Demak di era Wali Sanga.

Namun, banyak yang meyakini angka 1288 itu didasarkan pada kalender Hijriah. Dengan demikian, Masjid Saka Tunggal diperkirakan berusia 155 tahun.

Walakin, Sulam meyakini Kiai Mustholih membangun Masjid Saka Tunggal pada era sebelum Kesultanan Demak.

Warga setempat pun menganggap Saka Tunggal merupakan masjid tertua di Nusantara. 

Memang banyak yang menganggap tulisan 1288 itu sebagai angka tahun dalam kalender Masehi maupun Hijriah. Namun, Sulam punya pendapat lain. 

Menurutnya,  angka 1288 itu masih menjadi misteri. “Belum tentu (angka 1288) merujuk ke tahun pembuatan," tuturnya.

Masyarakat setempat meyakini kera-kera itu sudah ada sejak Masjid Saka Tunggal didirikan. Pendirinya ialah Kiai Mustholih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News