Kisah Mayjen Dudung Abdurachman, Penjual Jajanan Pasar, Loper Koran, jadi Pangdam Jaya

Kisah Mayjen Dudung Abdurachman, Penjual Jajanan Pasar, Loper Koran, jadi Pangdam Jaya
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

“Memasaknya dulu masih pakai kayu bakar, sangat tradisional. Mungkin itu juga yang membuat rasa kleponnya, jadi beda dengan yang lain,” ujar Dudung.

Tidak hanya mengenang ibundanya, di hari jadinya itu Dudung pun mengenang masa-masa saat menjalani pendidikan menjadi taruna di akademi militer.

Karena mencicipi getirnya kesulitan ekonomi di masa kecil, pada saat menjadi taruna Dudung pun masih gemar berusaha menghasilkan sedikit uang saku.

Saat masa Taruna Akmil, Dudung kerap mencuri-curi waktu untuk menjadi "kurir" ekspres bagi teman-temannya yang ingin membeli camilan.

“Dulu ketika sudah selesai makan malam, saat jadi taruna, saya suka cari makanan. Saya tanya ke teman-teman yang lain mau nitip (jajanan). Mau bakpia, getuk, itu saya naik ke puncak di Kampung Kranggan (Malang). Nah, dari situ lumayan saya dapat untung,” ujar Dudung.

Tak ada gading yang tak retak, Dudung pun menceritakan pengalamannya saat menjadi pengusaha ‘kurir jajanan ekspres’ di masa taruna yang diketahui oleh pelatihnya semasa di akmil.

Kala itu ia mengajak dua orang rekannya untuk ikut dalam misi mencari makanan ke Kranggan, pada saat kembali ke lokasi asalnya salah satu temannya yang bernama Gunawan, justru malah tertangkap basah oleh pelatihnya.

Dudung pun ikut dilaporkan Gunawan terlibat aksi mencari camilan sebelum apel malam rutin digelar, sehingga Dudung dan kedua temannya pun diberi hukuman oleh pelatihnya itu.

Inilah kisah Mayjen Dudung Abdurachman yang saat sekolah menyambi jual jajanan pasar dan loper Koran dan kini menjadi Pangdam Jaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News