Kisah Menegangkan Evakuasi WNI di Yaman, tak berani Jawab SMS Istri

Kisah Menegangkan Evakuasi WNI di Yaman, tak berani Jawab SMS Istri
Susapto (mengangkat barang) ikut mengemasi barang WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia. (Susapto For Jawa Pos)

Di Hudaidah Sapto dan tim juga menyisir TKI ilegal yang bekerja di kota itu. ”Kami keliling Hudaidah menggunakan taksi. Tapi, kendaraannya lebih mirip angkot di Jakarta,” ungkapnya.

Tim juga melakukan berkoordinasi untuk mengeluarkan WNI di kota-kota sekitar Hudaidah. Di antaranya, 85 santri di Aden dan 56 WNI dari Sanaa ke Hudaidah. Selama dua minggu proses evakuasi, tim mesti superhati-hati. Pasalnya, peluru berdesingan dan dentuman bom mengancam keselamatan mereka.

’’Tanggal 15 April kami terpaksa memulangkan anggota tim dari unsur Polri dan TNI-AU karena evakuasi tak jadi melalui jalur udara,’’ paparnya.

Enam anggota tim dari Kemenlu kemudian bersiap ke Sanaa, ibu kota Yaman, yang menjadi pusat konflik. Di sana banyak WNI yang minta dievakuasi. Maka, ketegangan kembali terjadi.

Pada 20 April tim sudah berada di KBRI Sanaa. Suara peluru dan bom terus terdengar sepanjang hari. Sekitar pukul 10.30 ada serangan udara bertubi-tubi di gunung samping kantor KBRI. Saat itu di KBRI ada 17 WNI, 6 anggota tim evakuasi, dan beberapa staf KBRI.

Seperempat jam kemudian tiba-tiba terdengar dentuman disertai guncangan sangat keras di kantor KBRI. Lalu, kaca-kaca jendela KBRI pecah berantakan, perabotan kantor lainnya ikut hancur.

’’Untung, saya sudah pernah mengikuti pelatihan keselamatan perang dari PBB. Jadi, pas ada ledakan itu, saya langsung melindungi kepala,’’ jelasnya.

Meski begitu, Sapto sempat terlempar beberapa meter dari tempat duduknya. Ada pecahan kaca yang merobek tangan dan kakinya. Sapto pun cepat-cepat menyelamatkan diri sebelum plafon di atasnya runtuh.

TIDAK sedikit jumlah WNI yang harus dikeluarkan dari wilayah konflik di Yaman. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Ketegangan mewarnai proses evakuasi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News