Kisah Mengharukan: Berpisah 20 Tahun, Ibu dan Anak Palestina Bertemu di Mesir

Kisah Mengharukan: Berpisah 20 Tahun, Ibu dan Anak Palestina Bertemu di Mesir
Seorang kerabat memeluk seorang warga Palestina anggota Hamas yang menghilang di Mesir dengan yang lain beberapa tahun lalu, setelah kedatangannya di Kota Gaza, Kamis (28/2). Foto :Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/cfo

jpnn.com, GAZA - Wartawan Palestina Amjad Yaghi baru berusia sembilan tahun ketika sang ibu meninggalkan Jalur Gaza ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun setelah berpisah selama 20 tahun, akhirnya mereka bertemu kembali pekan ini.

Setekah kepergiannya dari Gaza pada 1999, ibu Yaghi, Nevine Zouheir, tidak bisa kembali ke Gaza lantaran sakit tulang belakang yang diderita, yang mengharuskannya menjalankan operasi.

Meski telah berupaya 14 kali untuk melihatnya, Yaghi tidak bisa keluar dari Gaza karena kelompok Hamas mengambil kendali wilayah tersebut pada 2007 dan Israel dan juga Mesir memberlakukan blokade yang mencakup pembatasan perjalanan.

Yaghi diundang untuk menghadiri konferensi di luar negeri tetapi dia menerima izin perjalanan hanya setelah acara tersebut selesai, membuatnya tak memiliki alasan yang tepat untuk menyeberangi perbatasan.

Hingga akhirnya kini di Yaghi diberikan visa untuk memasuki Mesir melalui Jordania dan dia pun menuju apartemen ibunya di Kota Nile Delta, Benha pada Senin.

Saat sang ibu melihatnya dari balkon, dia pun meneriakkan nama putranya itu. Zouheir bergegas turun untuk memeluk anaknya dan mereka saling berpegangan erat melepas rindu.

"Begitu sulit, mengetahui kamu bisa meninggal tanpa mewujudkan impianmu, tanpa melihat keluargamu yakni ibumu," kata Yaghi, yang mengalami luka akibat konflik bersenjata dengan Israel pada 2009.

Amjad Yaghi terpisah dari ibunya Nevine Zouheir akibat konflik Gaza dan Israel yang memblokade perbatasan di kota itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News