Kisah Mereka yang Pensiun Dini dan Kena PHK di Tengah Pandemi COVID-19

Kisah Mereka yang Pensiun Dini dan Kena PHK di Tengah Pandemi COVID-19
Gabriel Dwiyani Estuningsih merasa usia 55 tahun untuk pensiun masih terlalu muda. (Foto: Supplied)

"Dengan demikian saat pensiun saya tidak mengalami post power syndrome." katanya lagi.

Yani yang tinggal di Tangerang Selatan (Banten) ini mengatakan bahwa setelah pensiun dia sudah menjalankan beberapa usaha lebih sebagai kegiatan untuk menyibukkan diri secara mental.

"Saya menekuni bisnis pempek yang telah dirintis 2 tahun yang lalu; memasak dan membuat roti/snack yang dulu tidak pernah ada waktu untuk dilakukan.

"Juga beres beres rumah untuk mewujudkan impian hidup minimalis tanpa banyak barang, menikmati kebersamaan bersama keluarga terutama suami, lebih memiliki waktu luang untuk mengurus dan memperhatikan ibu yang tinggal bersama saya." kata lulusan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta ini.

Namun dia mengatakan bahwa dirinya masih merasa muda dan karenanya berusaha mencari pekerjaan lain setelah pensiun dari pekerjaan lamanya.

"Dua bulan setelah pensiun, saya dapat pekerjaan baru sebagai konsultan. Ini memang sudah saya rencanakan, menjadi konsultan di bidang Kompensasi dan Benefit," katanya.

Di masa pandemi ini menurutnya, banyak perusahaan berusaha menekan biaya yang tidak mendesak, termasuk menyewa konsultan namun Yani mengatakan merasa beruntung bisa mendapat pekerjaan.

"Pekerjaan sampingan yang saya lakukan saat ini adalah membuat dan mengkaji Peraturan Perusahaan dari beberapa perusahaan," katanya lagi.

Pandemi COVID-19 sudah menjungkirbalikkan keadaan dunia selama beberapa bulan terakhir, termasuk di dunia pekerjaan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News