Kisah Muhammad Sahril: Siang PNS, Malam Tukang Becak

Kisah Muhammad Sahril: Siang PNS, Malam Tukang Becak
TIDAK GENGSI: Muhammad Sahril menjadi PNS karena diajak penumpang. Meski sudah jadi PNS, dia tetap menarik becak. Foto: Karyono/Radar Banjarmasin

"Yang jelas mengantarkan barang atau penumpang, termasuk membawa keberkahan. Apalagi yang diantar adalah orang yang sudah tua,” papar Sahril.

Jauh sebelum menjadi PNS, Sahril memang penarik becak. Dia biasa mangkal di Pasar Pagatan.

Dia menjadi penarik becak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari, Sahril membawa penumpang yang ternyata adalah kakak ipar Bupati Tanbu M Zairullah Azhar.

Dalam perjalanan, penumpang itu menyarankan Sahril melamar pekerjaan sebagai tenaga honorer di Pemkab Tanbu.

Saran itu diamini Sahril. Pada 2003, seiring terbentuknya Kabupaten Tanbu menjadi kabupaten pemekaran, Sahril diterima menjadi pegawai honorer.

Pada saat itu pegawai honorer banyak dibutuhkan guna menunjang jalannya roda pemerintahan.

“Alhamdulillah saya diterima bekerja di Kantor Satpol-PP saat kantor bupati masih di kawasan Kapet Batulicin,” terangnya.

Sahril mengaku tidak pernah membayangkan bisa menjadi seorang pegawai honorer, apalagi PNS.

Muhammad Sahril tidak malu menjalani dua pekerjaan sekaligus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Satpol PP dan Damkar Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan) dan tukang becak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News