Kisah Para Pegawai di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang Terancam Gulung Tikar

Gaji Rp 500 Ribu, Semprot Antijamur Rp 15 Juta

Kisah Para Pegawai di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang Terancam Gulung Tikar
Suasana di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Foto: Fery Pradolo/INDOPOS/JPNN
Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, terancam gulung tikar. Penyebabnya, subsidi untuk menopang biaya operasional terus menyusut. Bagaimana para pegawai di tempat itu mampu bertahan di tengah keterbatasan?

===============================
  AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
===============================

GEDUNG PDS H.B. Jassin, lembaga yang didirikan begawan sastra H.B. Jassin itu berlokasi satu bangunan dengan Planetarium. Hanya, pintu masuknya saling membelakangi. Jika Planetarium di sisi depan bangunan, PDS H.B. Jassin di belakang.

   

Berbeda dengan Planetarium, pintu masuk PDS H.B. Jassin sangat tidak eye-catching. Bahkan, pintu masuk itu harus berbagi pemandangan dengan kios rokok dan camilan. Pintu masuk terletak di lantai dua. Untuk menuju ke sana, terdapat tangga selebar semeter yang harus dilalui pengunjung. Lempengan besi pada anak tangga sering terdengar bising setiap kali diinjak pengunjung.

Senin siang itu (21/3) ruang utama PDS H.B. Jassin terlihat lengang. Hanya ada tiga hingga empat mahasiswa di ruang seluas lapangan voli itu. Mereka tampak sedang membaca koran di pojok ruang. Bilik baca yang diletakkan di sisi utara ruang utama, kondisinya melompong.

Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, terancam gulung tikar. Penyebabnya, subsidi untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News