Kisah Pelecehan Seksual di Penjara Yaman, Sungguh Biadab

Kisah Pelecehan Seksual di Penjara Yaman, Sungguh Biadab
Ilustrasi penjara. Foto: Pixabay

Berdasar laporan terbaru, siksaan pada para tahanan terjadi di 18 penjara rahasia. Pelecehan seksual pada Maret lalu tersebut hanya sebagian kecil siksaan yang dialami para tahanan.

Salah satu tahanan mengirimkan surat dan gambar-gambar siksaan yang mereka alami. Dia menggambarnya di atas piring gabus dengan bolpoin biru.

’’Bagian yang terburuk, setiap hari saya berharap mati, tapi tidak terjadi,’’ ujar tahanan yang ditangkap tahun lalu tanpa tuduhan apa pun itu.

Dia sudah dipindahkan ke tiga penjara berbeda. Di gambar-gambar yang dikirimnya tampak orang telanjang yang disetrum, disodomi, serta ditelanjangi setelah dipukuli. Kemaluan beberapa tahanan diikat dan diberi pemberat batu.

Tahanan biasanya dipukuli pada hari pertama, disiksa dan dilecehkan di hari kedua dan dibiarkan begitu saja pada hari ketiga serta dimasukkan ke sel isolasi di hari keempat. Siklus itu berulang terus-menerus selama mereka berada di dalam tahanan.

Beberapa tawanan mengungkapkan nama-nama petugas yang menyiksa mereka. Salah satunya adalah petugas asal Yaman yang bernama Awad al-Wahsh. Dia kerap menyiksa dengan brutal.

Sayangnya, atasan al-Wash, Kepala satuan anti terorisme Aden Yosran al-Maqtari, tak bisa dimintai keterangan. Petugas lainnya yang berasal dari UEA hanya disebut lewat nama panggilannya, yaitu Abu Udai, Abu Ismail, dan Hitler.

Siksaan yang dilakukan pada para tahanan itu justru berimbas buruk pada keamanan di Yaman. ’’Bergabung dengan ISIS dan Al Qaeda menjadi jalan untuk membalas dendam atas semua pelecehan seksual dan sodomi yang mereka alami. Di penjara itulah mereka mencetak ISIS,’’ ujar salah seorang komandan pasukan Yaman. (sha/c20/dos)


Pelecehan seksual di penjara Yaman, membuat para tahanan berdoa agar nyawa mereka segera dicabut saja


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News