Kisah Pemilik Toko Buah Jadi Korban Kasus Pajak di Queensland

Kisah Pemilik Toko Buah Jadi Korban Kasus Pajak di Queensland
Kisah Pemilik Toko Buah Jadi Korban Kasus Pajak di Queensland

Tony dan Doris, pasangan lansia pemilik toko buah di Brisbane, Queensland, terancam kehilangan rumah dan bisnis mereka setelah menjadi korban dugaan skema penghindaran pajak besar-besaran, yang menimbulkan pertanyaan mengenai perusahaan likuidator terkemuka di Australia.

Pasagan Tony dan Doris - yang tidak bersedia disebutkan nama belakang mereka - berusaha menangani sejumlah isu pajak pada tahun 2014 ketika seorang pria bernama David Evans, dari perusahaan bernama Corporate Guardian, datang ke toko mereka dan menjanjikan bisa membantu mereka.

Dia merujuk pasangan lansia ini ke sebuah perusahaan di negara bagian Victoria bernama A&S Services, yang kemudian mengutus seorang perwakilan ke Brisbane untuk menemui Tony dan Doris.

A&S Services merupakan satu dari sejumlah perusahaan yang diduga dikendalikan pria bernama Philip Whiteman, yang menurut kantor pajak Australian Taxation Office (ATO) telah mengaku di Pengadilan Federal sebagai dalang di balik usaha penghindaran pajak besar-besaran.

A&S serta tiga perusahaan Whiteman lainnya telah dipaksa dilikuidasi oleh ATO, dan saat ini sedang diperiksa secara forensik karena dicurigai membantu ratusan klien menghindari pajak senilai puluhan juta dolar.

Kisah Pemilik Toko Buah Jadi Korban Kasus Pajak di Queensland
Sejumlah perusahaan milik Philip Whiteman telah dipaksa dilikuidasi oleh kantor pajak ATO.

ABC News

Menurut Tony dan Doris, yang telah mengajukan laporan ke Kepolisian Queensland, perwakilan A&S memberitahu kepada mereka bahwa perusahaan tersebut akan menyelesaikan urusan keuangan dan melakukan pembayaran ke ATO atas nama mereka.

Selama beberapa bulan berikutnya, Tony dan Doris membayar $ 176.000 ke A&S Services serta dua perusahaan lainnya, DNV Accountants serta Bolton & Swan Solicitors, yang diduga oleh ATO juga dikelola oleh Whiteman sebagai bagian dari skema penghindaran pajak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News